Peningkatan Kualitas Tata Ruang Kawasan Rawan Bencana

Peningkatan Kualitas Tata Ruang Kawasan Rawan Bencana

1564
0
SHARE
Cep Ayi Fitriana, ST, MAP

Esay/ Fotografer : John Doddy Hidayat

Garut News ( Sabtu, 11/07 – 2017 ).

Cep Ayi Fitriana, ST, MAP
Cep Ayi Fitriana, ST, MAP

Foto berita Garut News pada akhir pekan ini, Sabtu (11/03-2017).

Memotret rangkaian helatan “Focus Group Discussion” (FGD) Peningkatan Kualitas Tata Ruang Kawasan Rawan Bencana Berbasis “Daerah Aliran Sungai” (DAS) di Garut 2017.

Diselenggarakan Kementerian “Agraria dan Tata Ruang” (ATR) BPN Dirjen Tata Ruang Direktorat Penataan Kawasan, di Garut Jum’at (10/03-2017).

Dipresentasikan Cep Ayi
Dipresentasikan Cep Ayi Fitriana.

Bernara sumber antara lain Kepala Seksi Perencanaan Ruang Bidang Penataan Ruang pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Garut, Cep Ayi Fitriana, ST, MAP yang detail mempresentasikan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Garut.

Sedangkan Dr Heri Andreas dari Geodesi ITB menyerukan Pemerintah melalui Kementerian ATR, BNPB, Pemerintah Daerah serta lembaga/instansi terkait lainnya, harus mulai membangun model banjir untuk evaluasi mitigasi bencana dan penataan ruang.

Serta mulai memikirkan membangun system monitoring dan early warning system banjir.

Nara Sumber Bappeda Garut.
Nara Sumber dari Bappeda Garut.

Lantaran sepertinya belum ada program komprehensif dari pemerintah tentang penyusunan tata ruang yang memerhatikan model banjir.

Juga sepertinya belum ada program komprehensif dari pemerintah tentang monitoring, serta early warning system banjir.

Padahal kita dapat lihat bersama potensi bencananya dimana-mana.

Dia mengemukakan pula hingga kini masih belum ada model program menyeluruh dalam upaya mitigasi bencana banjir di Indonesia.

aa444Kecuali di Jakarta, Bandung, dan Semarang, itu pun masih belum sempurna. Karena hingga hari ini pun masih terjadi banjir, ungkapnya.

Bahkan belum ada pula program menyeluruh dari pemerintah tentang penyediaan model akurat “Digital Elevation Model” (DEM), serta geometri sungai-sungai yang peranannya sangat krusial dalam permodelan banjir yang baik, tandasnya.

Dikatakan, prelinimary model banjir Garut, menunjukan model banjir dapat memberikan informasi yang berguna untuk evaluasi mitigasi bencana, untuk evaluasi penataan ruang, perhitungan kerugian, serta kepentingan lainnya.

aa445Catatan penting yang harus kita perhatikan, imbuh Heri Andreas, kita membutuhkan data-data penting bagi pembuatan model seperti DEM, Geometri sungai, data curah hujan yang akurat, dan data-data penting lainnya.

Menyusul meski disimulasikan land use di hulu Sungai Cimanuk masih bagus (hijau-hutan), namun banjir tetap terjadi, kendati juga magnitude-nya lebih kecil.

Disini bisa dilihat peran curah hujan, dan peran “wadah” sangat signifikan faktor-faktor ini menjadi faktor kunci yang dominan.

aa440Dengan fakta ini perlu untuk dilakukan penelaahan banjir secara menyeluruh, dan akurat untuk bahan evaluasi penataan ruang, imbuhnya.

Antara lain juga dipaparkan, beberapa skenario model banjir harus dibuat dalam memutuskan bentuk tata ruang yang akan dibuat, di bantaran Sungai Cimanuk.

Skenario ini, imbuhnya pula, bakal erat hubungannya dengan mitigasi bencana di sekitar bantaran Sungai Cimanuk. Worse Scenario akan menjadi best mitigation, kata Heri Andreas.

Nara sumber lain di antaranya dari Bappeda kabupaten setempat mempresentasikan pula pentingnya mitigasi bencana dalam tata ruang, terdapat juga nara sumber dari KLH.

 

*******

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY