
“Kemiskinan Masih Menjerat Tujuh Anggota Keluarga Penghuninya”
Garut News ( Sabtu, 13/07 – 2019 ).
Terdapat dua kepala keluarga (KK) dengan tujuh penghuni rumah berkondisi sangat tidak layak huni di Kampung Astana Girang RT.04/05 Kelurahan Sukajaya Tarogong Kidul Garut, Jawa Barat, hingga kini masih mendambakan kepedulian sosial terutama dari pihak Pemkab setempat.
Jajang Nurjaman (57), beserta istri, anak, menantu, serta cucunya. Selama ini terpaksa bertahan menghuni rumah berkondisi kian nyaris rubuh, lantaran ragam keterbatasan ekonomi bahkan kemiskinan pun masih menjerat kehidupan mereka sehari-hari.

Ayah enam anak dan kakek enam cucu ini, kesehariannya hanya berprofesi buruh tani, sedangkan putra kandungnya Yana montir telepon genggam yang pada suasana sepi konsumen, hanya bisa meraup penghasilan kurang dari Rp1 juta setiap bulannya.
Sedangkan istri Jajang Nurjaman, Ny. Iti (51) pun hanya bisa membantu ekonomi keluarga sebagai buruh mencuci pakaian atau bekerja di sawah, itu pun jika ada yang memerlukannya.

Rumah yang mereka huni sejak 1985 tersebut, seluas 24 m2 dibangun di atas tanah milik seluas empat tumbak atau 56 m2, berhadapan langsung dengan areal persawahan garapan namun milik orang lain, ungkap Jajang Nurjaman, Sabtu (13/07-2019).
Berdekatan dengan samping rumah terdapat pula lintasan selokan yang saat terjadi bencana puncak amuk Sungai Cimanuk 20 September 2016 silam, deras meluap sehingga sempat merendam areal persawahan, juga nyaris menggerus rumah tersebut.

Kerugian akibat banjir bandang Sungai Cimanuk pada tiga tahun lalu itu, menelan kerugian mencapai belasan juta rupiah, juga menyebabkan selama beberapa pekan sangat dihantui perasaan ketakutan terjadi banjir susulan.
Namun hingga sekarang tak pernah mendapatkan pasokan jenis bantuan apa pun, meski kerap ditinjau aparat, serta banyak sekali mendapatkan pemotretan.

Kondisi serupa juga dialami tak pernah adanya bantuan rehabilitasi rumah, kendati sejak enam tahun lalu malahan sejak Presiden SBY berkuasa sering diusulkan agar direhabilitasi, di antaranya melalui pemerintahan kelurahan setempat.

Karena itu Jajang Nurjaman bersama seluruh penghuni rumah beralaskan papan dan berdinding yang banyak tambal sulam ragam bahan bangunan yang kian lapuk, masih mendambakan ada kepedulian dari siapa pun, sebelum rumah itu rubuh.

Tak jauh dari rumah Jajang Nurjaman, terdapat pula satu keluarga miskin yang selama ini menempati Mushola berukuran kecil, lantaran tak memiliki tanah apalagi rumah hunian.

Demikian foto berita Garut News pada akhir pekan ini, Sabtu ( 13/07-2019).
*******
Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat.