Garut News ( Senin, 01/01 – 2018 ).
Lantaran banyak pemilik sawah di Kabupaten Garut yang hingga kini masih memanen padi, maka penduduk miskin di kabupaten setempat terutama kaum ibu berusia senja setiap harinya melakukan ‘ngosrek”.
Ngosrek berupa kegiatan membersihkan kembali batang padi bekas dipanen, yang dinilai masih menyisakan bulirnya.
Padahal tumpukan bekas batang padi tersebut, telah dibuang pemiliknya sebab dinilai tak berguna, meski kemudian dijadikan bahan baku campuran pupuk organik saat pengolahan tanah menjelang dilakukan penanaman kembali.
Sedangkan bagi kaum duafa, justru masih bisa dilakukan ngosrek untuk memungut sisa bulir padi yang dibersihkannya.
Mereka bisa terus-menerus selama sepekan bahkan lebih melakukan ngosrek, dari satu areal ke areal lainnya yang telah dipanen.
Setelah bulir padi dikumpulkan, dan sebelum dimasukan ke dalam karung terlebih dahulu disortir agar sisa bulir padi yang masih hijau tak terbawa, juga sekaligus membersihkan dari kotoran tanah.
Bagi setiap penduduk miskin, hasil ngosrek ini dimanfaatkan memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, yang kerap mencukupi hingga masa panen pada tiga bulan mendatang.
Malahan jika hasilnya berlebih, sebagian dijual untuk membeli lauk-pauk.
********
Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat.