Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Jum’at, 13/01 – 2017 ).
Kondisi jembatan rawayan melintasi Sungai Cimanuk di Kampung Cijambe Sindangjaya Karangpawitan Garut,yang rubuh sejak diterjang puncak amuk Sungai Cimanuk pada 21 September 2016 silam, ternyata hingga kini masih terlantar, atawa belum dibangun kembali.
Sehingga penduduk Kampung Cijambe, dan sekitarnya masih terisolir. Bahkan ragam aktivitas sehari-hari mereka juga terhambat. Di antaranya kegiatan berdagang, dan sekolah. Terutama jika kondisi air sungai mengalami pasang dengan arus deras.
Tokoh masyarakat setempat termasuk Edi Jubaedi katakan, sebenarnya, paskaterputus akibat banjir bandang Cimanuk menimbulkan kerusakan ragam sarana prasarana dan menelan puluhan korban jiwa tersebut, jembatan rawayan Cijambe sempat dibangun kembali para relawan. Meski bentuknya cenderung terbilang jembatan darurat karena hanya mampu dilintasi dua pengguna dalam sekali lintasan.
Sayangnya, pada 20 Desember 2016, jembatan menghubungkan wilayah Kecamatan Karangpawitan dengan Kecamatan Banyuresmi itu terputus lagi diterjang arus Cimanuk.
Sejak kejadian ini, mengatasinya, warga terpaksa hanya bisa memanfaatkan alat transportasi berupa sebuah rakit bambu berdaya angkut sekitar sepuluh orang, dan satu unit sepeda motor warga.
“Tetapi kalau air sungai pasang, warga tak bisa menyeberang sebab berair deras. Anak-anak tak bisa sekolah. Pedagang juga tak bisa ke pasar berbelanja barang dagangan. Kalau rakit dipaksakan beroperasi pun sangat berbahaya. Bisa terseret arus,” ungkap Edi juga Kepala Kelurahan Lengkongjaya Karangpawitan.
Dikatakan, jembatan rawayan atau jembatan gantung di Kampung Cijambe tersebut, pertama kali dibangun pada era pemerintahan Bupati Aceng HM Fikri pada 2011 dengan biaya bersumberkan bantuan pemerintah Swedia. Panjang jembatan mencapai sekitar 54 meter dengan lebar sekitar 1,6 meter.
“Namun itu hanya tinggal cerita. Pemkab Garut, Pemprov Jawa Barat maupun Peerintah Pusat, sampai saat ini belum bisa mewujudkan harapan warga supaya jembatan dibangun kembali dengan kondisi lebih bagus dan kokoh dibandingkan sebelumnya. Bagaimana pun, jembatan ini sangat vital, sangat dibutuhkan,” imbuh Edi.
Hingga berita disusun, belum ada tanggapan dari dinas instansi terkait di lingkungan Pemka mengenai keinginan penduduk dibangunkannya kembali jembatan melintasi sungai Cimanuk di Kampung Cijambe itu.
*********
(NZ, Jdh).