Pakar Komunikasi Apresiasi Ketuk Pintu Community TB-HIV Care ‘Aisyiyah

Pakar Komunikasi Apresiasi Ketuk Pintu Community TB-HIV Care ‘Aisyiyah

1108
0
SHARE
Prof Dr Ummu Salamah, MS

“HTBS 2017 Dengan Empat Pilar Penanggulangan TB-HIV”

Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat

Garut News ( Jum’at, 31/03 – 2017 ).

Prof Dr Ummu Salamah, MS
Prof Dr Ummu Salamah, MS

Pakar komunikasi Prof dr Hj. Ummu Salamah, MS menyatakan sangat mengapresiasi positip  gerakan ketuk pintu maupun “door to door” yang diselenggarakan Community TB-HIV Care ‘Aisyiyah Kabupaten Garut dalam upaya mewujudkan masyarakat bebas TB.

Bahkan menurut Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi “Universitas Garut” (UNIGA) tersebut, sosialisasi serta advokasi upaya nyata penanggulangan jenis penyakit ini, bisa diselenggarakan dengan membangun komunikasi yang humanis pada empat pilar, yang dinilainya efektif dan efisien.

Jajaran Pengurus Community TB-HIV Care ‘Aisyiyah Kabupaten Garut.
Jajaran Pengurus Community TB-HIV Care ‘Aisyiyah Kabupaten Garut.

Keempat pilar itu, terdiri membangun komunikasi dengan lingkungan keluarga, dengan ragam institusi maupun kelembagaan organisasi formal, dan non formal, dengan lembaga pendidikan, serta membangun komunikasi melalui peranan media massa.

Didesak pertanyaan Garut News pada puncak peringatan hari tuberkulosis sedunia tahun 2017 di Alun-Alun Garut, Jum’at (31/03-2017), Ketua Umum Yayasan Pendidikan Al-Musadaddiyah tersebut, juga mengemukakan sangat diperlukan peranan Pemkab setempat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya.

Gebyar HTBS 2017 Garut.
Gebyar HTBS 2017 Garut.

Menyusul selama ini masih banyak penderita TB dari kalangan penduduk berkondisi sosial ekonomi sangat memprihatinkan, yang kian diperparah kondisi rumah serta lingkungan mereka bisa dinilai tak memenuhi syarat kesehatan.

Bahkan diperparah lagi jika mengacu Data Susenas 2015, menunjukan pula rata-rata pengeluaran per kapita di Kabupaten Garut masih sangat rendah dengan besaran Rp513,37 ribu per kapita per bulan.

Sehingga  masih terpaut Rp383,53 ribu dibandingkan angka provinsi yang telah mencapai Rp896,0 ribu per kapita per bulan. Sedangkan proporsi pengeluaran non makanan di Kabupaten Garut juga tercatat relatif rendah dengan besaran 52,52 persen.

Digelar Permainan Edukatif.
Digelar Permainan Edukatif.

Sehingga masyarakat golongan ekonomi bawah harus didorong untuk meningkatkan kemampuan dan pendapatan mereka, agar ketimpangan bisa diperkecil.

Diakui Ummu Salamah, selama ini pula banyak program Pemkab Garut yang digelindingkan dalam upaya menyejahterakan masyarakatnya, namun hendaknya program yang digulirkan itu harus fokus agar hasilnya tidak bias.

“Berikanlah kepada masyarakat bersosial ekonomi lemah ini kail, atau bukan hanya masif memberikan ikan, juga hendaknya mewujudkan proyek-proyek percontohan mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang sehat dan bermartabat” imbuh Ummu Salamah, antara lain menambahkan.

“Soliditas Community TB-HIV Care ‘Aisyiyah Garut”

Bingkisan Kepada Dr H. Suherman.
Bingkisan Kepada Dr H. Suherman.

Soliditas institusi teresebut selama ini, menurut beragam kalangan termasuk dikemukakan Dr H. Suherman, tak diragukan lagi peran serta, maupun kiprah nyatanya menyelenggarakan ragam upaya pencegahan, serta penanggulangan TB-HIV.

Staf Akhli Bupati Garut, drg Imam Firmanullah juga mengemukakan, upaya pencegahan serta meningkatkan imunitas masyarakat yang selama ini kerap diselenggarakan Community TB-HIV Care ‘Aisyiyah di kabupatennya dipastikan secara bertahap dan terukur bisa menanggulangi jenis penyakit ini, katanya.

Koordinator Pelaksanaan Program Community TB-HIV Care ‘Aisyiyah, dr Ginna R Sakinah beserta Ketua Panitia dan penyelenggara peringatan katakan, tematik yang diusungnya ; Gerakan Masyarakat Menuju Indonesia (Garut) Bebas Tuberkulosis melalui TOSS TB (Temukan Tuberkulosis Obati Sampai Sembuh).

Komitmen Memercepat Penanggulangan TB-HIV Garut.
Komitmen Memercepat Penanggulangan TB-HIV Garut.

Dengan tema ini diharapkan, agar peringatan Hari TB Sedunia benar-benar bisa mendorong, dan meningkatkan peran serta, juga dukungan masyarakat pada program penanggulangannya.

Sehingga setiap seluruh lapisan masyarakat, termasuk keluarga, dan segenap jajaran lintas-sektor, serta semua pemangku kepentingan termasuk para “pemangku kewajiban” sangat pula diharapkan mendukung program penanggulangan TB.

Sedangkan rangkaian kegiatan Community TB Care ‘Aisyiyah memeringati Hari TB Sedunia, 24 Maret, antara lain, Penyuluhan TB di BKSWI padsa 11 Maret di Mesjid Wakaf dihadiri sekitar 50 peserta.

Kepala Puskesmas Siliwangi dr Asep Sudrajat Karniwa, Bubuhkan Tanda Tangan Konsisten Percepatan Penanggulangan TB-HIV di Garut.
Kepala Puskesmas Siliwangi dr Asep Maryaman, Bubuhkan Tanda Tangan Konsisten Percepatan Penanggulangan TB-HIV di Garut.

Kemudian penyuluhan TB di GOW pada  15 Maret di Gedung Lasminingrat dihadiri sekitar 100 peserta. Selain itu digelar Gerakan Ketuk Pintu pada 1.400 rumah berlangsung 8-23 Maret secara serentak di sembilan wilayah  kecamatan.

Membuahkan hasil berupa, jumlah rumah dikunjungi mencapai 1.295 unit, dengan yang diedukasi mencapai 2.600 penduduk, kemudian jumlah yang diskrining dan dirujuk ke Puskemas: 644 penduduk, selanjutnya yang melakukan tes: 368 penduduk, dengan jumlah CNR: 39 penduduk.

Digelar pula, Gebyar TB (Senam Paru Sehat, Pojok TB, Lomba Giant Ular Tangga TB), serta dialog interaktif pada radio penyiaran swasta yang diagendakan berlangsung, Selasa 3 April 2017, serta skrining TB di Sekolah pada 6 April 2017.

Soliditas Community TB-HIV Care ‘Aisyiyah Kabupaten Garut.
Soliditas Community TB-HIV Care ‘Aisyiyah Kabupaten Garut.
Jalin Kebersamaan.
Jalin Kebersamaan.

“Ketuklah berjuta-juta pintu lainnya, temukan terduga TB lalu obati sampai sembuh guna mewujudkan Eliminasi TB Tahun 2035” ungkap Ginna R Sakinah serta seluruh keluarga besar “Community TB-HIV Care ‘Aisyiyah Garut”

Pada rangkaian helatan  ini, antara lain dihadiri Bupati Rudy Gunawan, sejumlah pejabat SKPD, beserta undangan lainnya.

 

“Bravo… HTBS 2017″

 

*************

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY