Garut News ( Rabu, 26/02 – 2014 ).
“Ngamumule adat ka-Sunda-an” (melestarikan adat-istiadat atawa kearifan lokal masyarakat Sunda) di lingkungan Pemkab/Setda Kabupaten Garut, Jabar, masih tersandung beragam kendala.
Padahal salah satu program setiap Rabu, digelindingkan Bupati Rudy Gunawan, bersama Wakilnya Helmi Budiman.
Kendala menghadangnya, antara lain kebiasaan pengucapan Bahasa Indonesia sehari-hari menyulitkan pegawai, ketika kudu berbahasa “Sunda”.
Bahkan selain itu, juga keseragaman berbusana “pangsi” atawa pakaian adat Sunda bagi laki -laki, serta kebaya bagi pegawai perempuan.
Ternyata pada Rabu (26/02-2014), masih banyak pegawai belum berpakaian adat Sunda dianjurkan.
Termasuk pada lingkungan Sekretariat Daerah, saat Bupati berpakaian adat Sunda memimpin apel, sebagian pegawai masih memakai pakaian kedinasan.
Agus Kusfi, pegawai pada Bagian Informatika katakan, dirinya belum memakai pakaian pangsi seperti dianjurkan.
Lantaran masih belum bisa membelinya, sebab susah pula sekarang mencari pakain pangsi, banyak pembeli sehingga harganya mendadak sontak melambung.
Sedangkan Bupati Rudy Gunawan berharap, agar mulai Rabu mendatang tak terdapat lagi pegawai tak memakai pakaian adat Sunda, katanya.
“Kumaha wae carana mah” (bagaimana saja caranya), saya serahkan pada para kepala setiap “Satuan Kerja Perangkat Daerah” (SKPD), supaya segera menyeragamkan pelaksanaan program ini,” imbuh bupati menyerukan.
*****
FA, JDH.