Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Kamis, 02/02 – 2017 ) – Para nelayan pesisir pantai Selatan Garut pada musim angin barat ini kerap mengalami kegagalan menangkap ikan.
Sehingga terpaksa mereka harus ikhlas menerima kenyataan pahit juga sangat “getir”, lantaran pengorbanan tenaga, waktu, pikiran, besarnya ongkos melaut, bahkan bertaruh nyawaselama mencari tangkapan ikan, acap sama sekali tak membuahkan hasil.
Demikian dikemukakan sejumlah nelayan, termasuk Alit (37), nelayan pesisir Pantai Rancabuaya di wilayah Kecamatan Caringin.
Ayah emat anak itu kepada Garut News, Kamis (02/02-2017), katakan berangkat melaut bersama dua rekannya menggunakan perahu bermesin tempel pada Selasa (31/01-2017) sekitar pukul 17.00 WIB, kemudian keesokan harinya kembali pulang merapatkan kembali perahunya ke pesisir pantai pada pukul 07.30 WIB.
Dengan total biaya dikeluarkan memenuhi kebutuhan bahan bakar serta akomodasi selama mencari ikan mencapai Rp300 ribu, namun sama sekali tak membuahkan hasil tangkapan ikan.
“Itu pun masih bersyukur sebab bisa kembali pulang dengan selamat,” ungkap Alit.
Derasnya arus laut dengan ketinggian ombak cukup tinggi juga diperparah sempat terjadinya badai pada Selasa malam (31/01-2017), meski berlangsung selama 30 menit tetapi sangat kencangnya hempasan angin disertai hujan deras terasa hingga menyapu sepanjang lintasan pesisir bibir Pantai Rancabuaya.
Sedangkan dampak lainnya berupa tingginya harga ragam jenis ikan laut, hingga mencapai harga berkisar Rp50 ribu hingga seratusan ribu rupiah per kilogram.
Bisa diperoleh pada “Tempat Pelelangan Ikan” (TPI) Rancabuaya.
Masih menurut Alit, dia bersama rekan nelayan pernah pula melaut mencari ikan hingga beradius sangat jauh dengan total biaya dikeluarkan mencapai Rp1,8 juta.
Namun hasil tangkapan yang berhasil diperoleh, benar-benar hanya bisa menutupi pemenuhan kebutuhan yang dikeluarkan, sehingga mencari ikan selama dua hari dua malam sama sekali tak bisa membawa uang ketika pulang ke rumah, ungkap Alit.
********