Garut News ( Senin, 28/04 – 2014 ).
Penduduk sepanjang lintasan ruas badan Jalan Merdeka di Desa Haurpanggung, Tarogong Kidul, Garut, Jabar, mengeluhkan diterlantarkannya banyak penutup lubang kontrol riol atawa gorong-gorong rusak.
Padahal kondisi terbuka itu, sangat membahayakan pengguna trotoar maupun pejalan kaki, apalagi di malam hari kurang lampu penerangan.
Bahkan dari dalam lubang kontrol berukuran sekitar 250 cm2 itu, terendus bau tak sedap lantaran sarat dipenuhi tumpukan beragam jenis sampah.
Bahkan, kondisi serupa juga terjadi pada sepanjang trotoar lintasan Jalan Otista, Tarogong Kaler, serta sejumlah lokasi lain.
“Keadaan ini berlangsung lama. Tetapi anehnya lubang pengontrol itu masih dibiarkan saja tanpapenutup. Padahal sangat berbahaya. Apalagi di malam hari atawa hujan lebat. Banyak terperosok,” sesal Andi Supandi(45), warga RT 01/02 Haurpanggung, Ahad (27/04-2014).
Dia juga mengaku khawatir terdapat anak-anak menjadi korban.
Apalagi saat arus aliran air di gorong-gorong deras lantaran hujan lebat.
“Bagaimana kalau jatuh itu anak-anak? Bisa terseret ke dalam nantinya,” ungkap Andi.
Plt Kades Binamarga Kabupaten, Eded Komara Nugraha mengaku tak bisa berbuat banyak mengatasi masalah tersebut.
Dikemukakan, itu kewenangan Dinas Tata Ruang dan Permukiman (Distarkim).
“Kalau badan jalannya tanggungjawab kami. Tetapi kalau trotoar, itu di Distarkim,” tandasnya.
Sekretaris Distarkim, Diar Cahdiar Antareja katakan, pihaknya berkali-kali membuat beton penutup gorong-gorong.
Malahan pihaknya bosan membuat beton penutup sebab seringnya terjadi aksi pencurian, terlebih penutup lubang kontrol berbahan besi.
“Memang penutup gorong-gorong itu wewenang Distarkim, namun pemeliharaan tanggungjawab Dinas Binamarga. Saya bosan, beberapa kali dibuat penutup lubang, tetapi selalu hilang dicuri. Apalagi dari besi,” beber Diar, menggerutu.
Diar mengaku setuju, jika lubang penutup gorong-gorong tersebut, dibuat dari bahan selain besi agar terhindar aksi pencurian.
******
Noel, JDH.