Mensos : Jangankan Nyapres, Nyaleg pun Tidak

Mensos : Jangankan Nyapres, Nyaleg pun Tidak

951
0
SHARE

Garut News ( Kamis, 13/04 – 2014 ).

Menteri Sosial, Dr H. Salim Segaf Al-Jufri Berdialog Dengan Keluarga Eman Sulaeman, Salah Satu Penerima Manfaat Bedah Kampung di Kecamatan Karangpawitan, Garut, Kamis (13/03-2014). Foto: John Doddy Hidayat.
Menteri Sosial, Dr H. Salim Segaf Al-Jufri Berdialog Dengan Keluarga Eman Sulaeman, Salah Satu Penerima Manfaat Bedah Kampung di Kecamatan Karangpawitan, Garut, Kamis (13/03-2014). Foto: John Doddy Hidayat.

Didesak pertanyaan Garut News, mengapa anda tak menyalonkan diri menjadi Presiden RI, atawa Nyapres?

Menteri Sosial Dr H. Salim Segaf Al-Jufri spontan katakan, jangankan Nyapres, Nyaleg pun tidak.

“Apabila menyalonkan diri, dipastikan kegiatan lapangan saya pada kementerian ini disangka berkampanye,” katanya seusai meresmikan hasil kegiatan sekitar 100 rumah bedah KampungĀ  Tanjungpura di Kelurahan Lengkongjaya, Karangpawitan, Garut, Jabar, Kamis (13/04-2014)..

Sedangkan mengenai masih terdapat 6.000 rumah tak layak huni di Kabupaten Garut, penanggulannya kudu “dikeroyok”.

Mensos Resmikan Hasil Kegiatan Bedah Kampung di Garut, Kamis (13/03-2014). Foto: John Doddy Hidayat.
Mensos Resmikan Hasil Kegiatan Bedah Kampung di Garut, Kamis (13/03-2014). Foto: John Doddy Hidayat.

Lantaran alokasi dana bantuan dari Kemensos hanya bisa menanggulangi sekitar 20.000 rumah setiap tahun, itu pun diperuntukan di seluruh Indonesia.

Sehingga diperlukan upaya meningkatkan kualitas pembentukan karakter masyarakat, bergotong royong, bahu-membahu saling memberikan bantuan.

Selama ini dibangun pun, tak hanya cukup uang atawa alokasi pendanaannya sampai pada sasaran, penerima manfaat, melainkan mewujudkan karakter, dan motivasi masyarakat.

Termasuk masyarakat miskin agar memiliki semangat berusaha luar biasa, katanya.

Mensos Berdialog dengan Bupati dan Wakil Bupati Garut. (Foto: John Doddy Hidayat).
Mensos Berdialog dengan Bupati dan Wakil Bupati Garut. (Foto: John Doddy Hidayat).

Dikemukakan, alokasi APBN Kemensos 2014 bernilai Rp7 triliun, sebesar Rp5 triliun di antaranya dialokasikan bagi pengembangan produktivitas keluarga harapan.

Diakuinya pula, rumah kebutuhan sangat mendasar, di Seluruh Indonesia terdapat 2.300.000 rumah tak layak huni.

Bahkan dari 14 variabel kemiskinan masyarakat, urutan pertama hingga ketiga terkait dengan tak terpenuhinya pemenuhan kebutuhan rumah masyarakat miskin.

Termasuk kondisi “Atap, Lantai, Dinding” (Aladin) tak layak huni itu.

Karena itu, masyarakat miskin pun kudu memiliki semangat bekerja, meski rumahnya kini menjadi layak huni.

Keluarga Miskin Kabupaten Garut, Harapkan Banyak Bantuan Kemensos. (Foto: John Doddy Hidayat).
Keluarga Miskin Kabupaten Garut, Harapkan Banyak Bantuan Kemensos. (Foto: John Doddy Hidayat).

Diingatkan Menteri Salim Segaf Al-Jufri, paling penting pada kehidupan ini, berupa dimilikinya kepedulian, dan berbagi.

Lantaran masih banyak penyandang masalah sosial, termasuk anak terlantar, juga Lansia patut mendapat penanganan bersama.

Bupati Garut, Rudy Gunawan mengemukakan, Kemampuan APBD kabupatennya hanya bisa merehabilitasi 200 unit rumah tak layak huni setiap tahunnya.

Sehingga jika hanya mengandalkan APBD, dari 60.000 rumah tak layak huni tersebut, bisa tuntas tertangani rehabilitasinya pada rentang waktu selama 100 tahun ke depan, katanya.

Foto: John Doddy Hidayat.
Foto: John Doddy Hidayat.

Meski demikian Rudy Gunawan menyampaikan terimakasih atas bantuan Kemensos membedah kampung, termasuk membantu rehabilitasi jalan di perkampungan sepanjang 1,5 km.

Wakil Bupati Helmi Budiman kepada Garut news, katakan sangat berterimakasih, sumbangsih Kemensos dinilainya sangat berharga.

Bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bahkan diharapkan dapat membawa berkah, ungkap Helmi Budiman.

Mensos juga, Jum’at (14/03-2014), masih menyelenggarakan kegiatan serupa di wilayah Kecamatan Sukaresmi, Garut, Jabar.

*****

John.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY