“Sekurangnya 1,4 Juta Penduduk Miskin Garut Tersebar Pada 100 Ribu Rumah Tak Layak Huni”
Garut News ( Rabu, 12/03 – 2014 ).
Menteri Perumahan Rakyat (Menpera), H. Djan Faridz menyatakan, selama ini kerap tersandung permasalahan tanah, atawa status kepemilikan tanah pada setiap upaya membantu pembangunan perumahan masyarakat miskin di perkotaan.
Lantaran, selain bukan perkara gampang memeroleh lokasi strategis tanahnya, juga sangat mahalnya pemenuhan harga tanah tersebut.
Sehingga, solusinya antara lain membantu pembangunan rumah susun, ungkap Menpera ketika didesak pertanyaan Garut News, Rabu (12/03-2014), seusai meresmikan Gedung Rusunawa Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Daerah Garut.
Kembali didesak pertanyaan mengenai konsep kesiapan sosial-psikologis masyarakat miskin perkotaan, bisa nyaman menempati rumah susun?
Menpera Djan Faridz katakan, kita pun semula tak bisa membaca, dan menulis termasuk tak bisa mengendari kendaraan bermotor.
“Apapun biisa lantaran biasa, juga melalui proses pembelajaran serta pengalaman,” katanya.
Pada bagian lain antara lain dikemukakan, Kementerian Perumahan Rakyat pada 2014 ini mengelola alokasi APBN sekitar Rp1,6 triliun.
Selain membantu pembangunan pondokan TNI, Polri, dan mahasiswa perguruan tinggi, juga di antaranya memprioritaskan pembangunan pondokan pesantren.
Bahkan membantu pembangunan 1.500 MCK Komunal, atawa meningkat dibandingkan tahun lalu dialokasikan seribu MCK Komunal.
Prioritas membantu pembangunan pondokan pesantren, sebab masih banyak pondok pesantren kapasitas pondokannya tak memadai, termasuk tak memenuhi syarat kesehatan.
Antara lain ditemukan pondokan pesantren berukuran kamar 3 m2 dihuni 30 santri, sehingga kamar itu hanya dijadikan tempat berganti pakaian, dan menyimpan rak serta lemari pakaian.
Sedangkan para santrinya setiap malam tidur di masjid.
“1,4 Juta Penduduk Miskin Tempati 100 Ribu Rumah Tak Layak Huni”
Bupati Garut, Rudy Gunawan mengatakan meski kekayaan sumber daya alam di kabupatennya berlimpah ruah, namun daerahnya masih berstatus tertinggal.
Dari sekitar 2,7 juta penduduk, terdapat sekurangnya 1,4 juta penduduk miskin, mereka termasuk menempati 100 ribu unit rumah tak layak huni.
Terdapat pula 50 ribu kaum ibu tak memiliki kemampuan memberikan asupan gizi bagi putra putrinya, selain itu terdapat sekitar 150.000 janda.
Padahal potensi energi geothermal di daerah ini sekurangnya mencapai 180 megawat elektrik, juga terdapat potensi panasbumi Gunungapi Papandayan berkapasitas 300 megawat elektrik belum termanfaatkan.
Potensi lain, pasir besi dan biji besi, perkebunan, 45 ribu hektare sawah, serta potensi kelautan.
Dalam pada itu, Pengurus Pondok Pesantren Darul Arqam, H. Yek Mulyana antara lain mengemukakan, santrinya berjumlah 1.070 dengan 120 pengurus, selama ini ditangani 1.190 pengelola.
******
John.