Mengintip Tayangan Televisi Hitam Putih di Kampung Naga

Mengintip Tayangan Televisi Hitam Putih di Kampung Naga

1165
0
SHARE
Mengintip Tayangan Pesawat Televisi Hiyam Putih di Kampung Naga.

Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat

Garut News ( Jum’at, 07/07 – 2017 ).

Mengintip Tayangan Pesawat Televisi Hiyam Putih di Kampung Naga.
Mengintip Tayangan Pesawat Televisi Hiyam Putih di Kampung Naga.

Sekitar 300 penduduk adat tradisional “Sunda” atau 110 “kepala keluarga” (KK) yang selama ini menghuni Kampung Naga (Nagawir/tebing perbukitan), mereka berdomisili dengan menempati 101 rumah adat.

Ternyata terdapat satu di antara rumah penduduk adat tersebut, yang memiliki pesawat televisi hitam putih.

Yang kerap diam-diam pula, diintip para tetangga sekitarnya.

Terutama kalangan anak-anak, maupun mereka yang mulai beranjak menjadi remaja.

Rumah Tradisional Masyarakat Adat Kampuing Naga.
Rumah Tradisional Masyarakat Adat Kampuing Naga.
Balai Maupun Bangunan Pertermuan Masyarakat Kampung Naga.
Balai Maupun Bangunan Pertermuan Masyarakat Kampung Naga.

Namun hanya bisa dinyalakan dengan energi listrik yang bersumber dari bekas “accu” mobil.

Lantaran masyarakat tradisional di perkampungan adat itu, masih belum dijamah jaringan instalasi listrik PLN.

Menurut warga setempat, yang bisa menjaring tayangan televisi hanya pesawat televisi hitam putih, yang hanya terdapat pada satu rumah penduduk, katanya.

Mereka berlokasi pada lembah di bawah perbukitan, yang bisa mudah dijangkau dengan berjalan kaki menuruni sekitar 439 anak tangga. 

Masjid di Kampung Naga.
Masjid di Kampung Naga.

Terdapat pula bangunan pertemuan, masjid, beserta hamparan tanah lapang, juga fasilitas adat lainnya.

Pada liburan panjang Lebaran Idul Fitri 1438 H/2017, banyak didatangi pengunjung.

Antara lain dari Garut, Bandung, Sumedang, Jakarta, bahkan pengunjung asal luar Pulau Jawa.

Dari sedikitnya dua hektare luas total perkampungan ini pun.

Termasuk areal persawahaan beserta kawasan hutan larangan, yang tak boleh dijamah siapa pun.

Wahana Menumbuk Padi, Untuk Dijadikan Beras.
Wahana Menumbuk Padi, Untuk Dijadikan Beras.

Guna menjaga sumber air, agar tak terjadi bencana kekeringan, serta supaya terhindar dari jenis bencana alam lainnya.

Letaknya di wilayah Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya.

 

*******

 

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY