Bandung, Garut News ( Sabtu, 11/01 – 2014 ).
Gunung dan perbukitan kapur terjal, bahkan menjulang mencakar langit, dipastikan lambat-laut bakal punah, atawa rata dengan tanah.
Fenomena menggerus alam ini, berlangsung sejak beberapa dasa warsa bahkan mungkin ratusan tahun lalu.
Bahan baku ini, diolah kemudian dimanfaatkan beragam pemenuhan kebutuhannya.
Bongkahan batu raksasa pun, tak luput digerus atawa dicongkel, kemudian diangkut alat berat menuju pabrik pengolahan.
Sehingga acap terdapat kepulan asap putih tebal, bahkan hembusan asap hitam pekat dari tungku pembakaran di lokasi pengolahan.
Kerap pula menyelimuti pemukiman penduduk sekitarnya.
Bahkan nyaris menyerupai kabut tebal, menghalangi pandangan pada lintasan ruas badan jalan Padalarang – Cianjur.
Dipastikan pula, investasi serta omset usaha ini, bernilai besar, bisa miliaran rupiah malahan mungkin mencapai triliunan rupiah.
Terdapat juga bahan baku batu raksasa, antara lain berupa sejenis marmer, diukir menjadi beragam bentuk diinginkan konsumen, atawa pemesan.
Di antaranya berbentuk harimau, kuda, serta jenis ukiran lain, dengan pelbagai ukuran.
Denyut nadi kehidupan ini, menjadi ritme rutinitas penduduk setempat, hingga kapan pun.
Sepanjang atawa selama gunung, beserta perbukitan kapurnya masih menyisakan gerusan, yang kian lama kian punah, dan rata dengan tanah.
******
Esay/ Foto : John Doddy Hidayat.