Memotret Kondusivitas Penyelenggaraan UNBK SMKN 9 Garut

Memotret Kondusivitas Penyelenggaraan UNBK SMKN 9 Garut

1353
0
SHARE
Drs H. Supriyanto, MM

“Terdapat Satu SMKN Hanya Bisa Selenggarakan UNKP”

Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat

Garut News ( Senin, 03/04 – 2017 ).

Drs H. Supriyanto, MM Pada Hari Pertama UNBK, Senin (03/04-2017).
Drs H. Supriyanto, MM Pada Hari Pertama UNBK, Senin (03/04-2017).

Garut News edisi hari ini khusus memotret “Kondusivitas Penyelenggaraan “Ujian Nasional Berbasis Komputer” (UNBK) SMKN 9 Garut, yang diikuti  388 siswa dari salah satu 91 lembaga pendidikan teknik menengah tersebut.

Sedangkan 11.922 siswa peserta ujian nasional dari 91 SMK itu, terdiri 91 SMK penyelenggara UNBK serta 42 SMK menyelenggarakan “Ujian Nasional Kertas dan Pensil” (UNKP), namun ironis dari 42 SMK penyelenggara UNKP, terdapat satu SMK Negeri belum bisa selenggarakan UNBK, yakni SMKN 5 Garut di wilayah Kecamatan Cikelet.

Asep Taryudin.
Asep Taryudin.

“Mungkin lantaran SMKN 5 Garut belum bisa memenuhi kriteria termasuk belum dimilikinya jaringan internet, server, teknisi, proktor, serta belum dimilikinya kapasitas komputer yang memadai,” ungkap Sekretaris II “Musyawarah Kelompok Kepala Sekolah SMK” (MKKS) Asep Taryudin, S.Pd, M.Pd.

Dalam pada itu, SMKN 9 Garut selama ini “intens” menjalin kerjasama dengan pihak perusahaan, dan “Perguruan Tinggi Negeri” (PTN).

Sebagai upaya nyata memproses pemasaran tamatan sekolah menengah kejuruan ini.

Sempatkan Dari Luar Tinjau Pelaksanaan UNBK 2017.
Sempatkan Dari Luar Tinjau Pelaksanaan UNBK 2017.

Menyusul para lulusannya selain membidik peluang lapangan kerja, juga terdapat yang melanjutkan pendidikan pada jenjang perguruan tinggi, serta berwira usaha, ungkap Kepala SMKN 9 Drs H. Supriyanto, MM didampingi Wakasek Bidang Akademis, Firman Sulaeman Alamsyah, dan Hubungan Industri sekolah tersebut, Yana Kurnia.

Kepada Garut News di sela pelaksanaan UNBK, Senin (03/04-2017), mereka pun katakan sejak dua tahun terakhir bahkan terjadi pergeseran bidikan para tamatan sekolah yang dikelolanya ini.

Semula berkisar 90 persen lulusan membidik prosfektif lapangan kerja, kini menjadi 30 persen malahan melanjutkan belajar ke perguruan tinggi, sedangkan 70 persen lainnya mengisi peluang lapangan kerja.

Tertib Satu-persatu Memasuki Ruangan.
Tertib Satu-persatu Memasuki Ruangan.

Sedangkan kemasan pendidikannya, tak hanya memprioritaskan capaian kualitas kompetensi akademis dan keterampilan siswa, melainkan membekali setiap seluruh lulusan dengan etika, moral, serta akhlaq mulia.

Termasuk kualitas penguasaan “Entrepreneurship”, yakni dimilikinya jiwa kewirausahaan yang dibangun guna menjembatani antara ilmu dengan kemampuan pasar.

Meliputi cakupan pembangunan/ pembentukan sebuah perusahaan baru, kegiatan kewirausahaan.

Juga merupakan kemampuan managerial yang diperlukan entrepreneur, imbuhnya.

Firman Sulaeman Alamsyah.
Firman Sulaeman Alamsyah.

Di antaranya pula disajikan keterampilan fotografhy, serta liputan gambar pada jurusan multi media, juga perbaikan bangunan, dan pemasangan instalasi listrik arus kuat didampingi instruktur. Sebagai penguatan kualitas unit produksi setiap kompetensi bidikan lapangan pekerjaan.

SMKN 9 Garut pun ditunjuk Kementerian pendidikan, sebagai Tim Teknis Tata Kelola Sarana Prasarana “Sekolah Dasar” (SD).

Ditindaklanjuti pelaksanaannya diluar jam pelajaran di antaranya menyelenggarakan survey sekolah, vérifikasi maupun pemeriksaan sarana prasarana.

Dilanjutkan pengemasan berbingkaikan perencanaan dan pengawasan rehabilitasi bangunan, termasuk pada sarana perpustakaan, sanitasi, dan lainnya.

Diawali Berdoa Dengan Khu'su.
Diawali Berdoa Dengan Khu’su.

Firman Sulaeman Alamsyah juga guru teknik gambar bangunan mengemukakan, kemasan gambar beserta perencanaan tersebut antara lain berbasiskan mitigasi tahan gempa, dan pergerakan tanah, menyusul wilayah Selatan Garut berkondisi rawan bencana alam antara lain gempa bumi dan pergerakan tanah.

Sehingga setiap seluruh proses kegiatan Tim Teknis Tata Kelola Sarana dan Prasarananya, senantiasa melibatkan peran serta para siswa sejak kelas dua pada kegiatan praktek kerja lapangan, ungkap Yana Kurnia, antara lain menambahkan.

Mengenai alih kelola oleh Pemprov Jabar, maka seluruh aset, bangunan, termasuk aset tak bergerak dimiliki SMKN 9 Garut, serta SDM, vérifikasi proses pendataanya tuntas dilaksanakan.

Satu-persatru Memasuki Ruangan Sambil Membawa Faswood.
Satu-persatru Memasuki Ruangan Sambil Membawa Faswood.
Kampus SMKN 9 Garut.
Kampus SMKN 9 Garut.

Dalam pada itu, Asep Taryudin juga Kepala SMK Mandiri Kadungora mengemukakan, sekolah kejuruan swasta ini bisa menyelenggarakan UNBK 2017 berpeserta 20 siswa, memiliki lima rombongan belajar dengan 120 siswa dikelola 21 tenaga pendidik dan kependidikan.

Meliputi jurusan Teknik Kendaraan Ringan, Multi Media, Busana Butik, serta jurusan Usaha Perjalanan Wisata, katanya.

 

********

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY