Garut News, ( Jum’at, 08/11 ).
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) mengharapkan, hasil Pilkada Kabupaten Garut, Jawa Barat, bisa melahirkan pemimpin mampu membangun, dan memerbaikinya pada pelbagai sektor.
Koordinator Aksi, Asep Jajang saat berunjukrasa di Bundaran Simpang Lima, Kamis (08/11), katakan pemimpin terpilih hasil Pilkada putaran kedua diselenggarakan, 17 November 2013 bisa membenahi Garut, juga memberantas praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme.
“Harapan besar pada Pilkada Garut putaran kedua ini, bisa melahirkan sosok pemimpin benar-benar dapat membangun Garut,” tandasnya.
Dikemukakan, selama beberapa kali melaksanakan pemilihan pemimpin, kondisi masyarakat Garut masih memprihatinkan, bahkan termasuk salah satu daerah tertinggal di Indonesia.
Sedangkan pada penyelenggaraan Pilkada, ungkapnya, masyarakat dituntut menyalurkan hak pilihnya, sementara hak mendapatkan kesejahteraan belum terwujud merata.
“Masyarakat dituntut hak pilihnya, tetapi apakah masyarakat sejahtera, cukup memenuhi kebutuhan hidupnya, persoalan ini kudu diselesaikan pemimpin,” imbuhnya.
Diingatkan, Garut masih dihadapkan persoalan pendidikan, perekonomian, kesehatan, dan persoalan hukum.
Persoalan tersebut, terus meningkatnya kemiskinan, pengangguran, dan anak putus sekolah, serta sulit mendapatkan akses layanan kesehatan masyarakat.
“Kami menuntut pemimpin bisa menciptakan lapangan pekerjaan, optimalisasi pelayanan kesehatan, pendidikan dan berantas koruptor,” tandas Asep.
Aksi damai mahasiswa itu, berorasi, membagikan selembaran kertas bertuliskan tuntutan, dan harapan masyarakat Garut pada pengguna jalan.
Aksi berlangsung tertib, mendapat pengawalan kepolisian hingga kalangan mahasiswa membubarkan diri.
***** Pelbagai Sumber.