Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Jum’at, 07/07 – 2017 ).
Diduga kuat lantaran sopir tak mengenali medan, dengan kondisi jalan tak ada penerangan jalan umum (PJU), sebuah mobil Carry Suzuki bernopol Z E 1006 AK dari arah Bandung terperosok ke jurang berkedalaman sekitar 50 meter ketika melintas di sebuah jalan tikungan Jalan Raya Talegong betulan Kampung Parapatan RT 04 RW 01 Desa Sukamulya Kecamatan Talegong selatan Kabupaten Garut, Jum’at (07/07-2017), sekitar pukul 05.00 WIB.
Meski kendaraan mengalami rusak berat, kecelakaan tunggal tersebut tak menimbulkan korban jiwa. Namun seorang di antara tiga penumpangnya mengalami luka ringan. Sedangkan sopir kendaraan diketahui bernama Agus diduga melarikan diri paska kejadian.
Korban luka ringan Iyep Perdi bin Aju (37) warga Kampung Cipancar RT 07/01 Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung dievakuasi dan dirawat di Puskesmas Talegong. Dia diketahui mengalami luka pada bagian kanan tangannya.
Informasi menyebutkan, kendaraan roda empat mengalami kecelakaan itu datang dari arah Bandung hendak menuju Rancabuaya. Pada saat kejadian, para penumpang berkondisi tertidur. Mereka terkaget-kaget ketika terbangun dengan kondisi kendaraan berada di dalam jurang.
“Menurut pihak kepolisian, selain memang kondisi jalan tak ada penerangan jalan, diduga kecelakaan terjadi akibat kurang hati-hatinya pengemudi kendaraan dalam mencermati situasi keadaan jalan karena masih gelap,” kata Camat Caringin Caca Rifa’i.
Kecelakaan menimpa carry ini seakan menguatkan kekhawatiran sejumlah kalangan terhadap masih minimnya kelengkapan rambu-rambu serta marka jalan pada jaringan ruas jalan di wilayah Jabar selatan. Termasuk di wilayah Kabupaten Garut.
Ketua Bidang Kewilayahan Forum Jabar Selatan Suryaman Anang Suatma katakan, ruas jalan di wilayah Jabar selatan rawan terjadi kecelakaan karena secara geografis dan topografis sangat ekstrim, terjal, dan banyak jurang.
Kondisi tersebut dikhawatirkan semakin menambah kerawanan kecelakaan dengan masih kurangnya sarana prasarana penunjang lalu lintas yang tersedia.
Seperti rambu-rambu petunjuk, rambu peringatan, marka jalan, dan kelengkapan lalu lintas lainnya. Termasuk penerangan jalan umum (PJU) juga masih sangat minim.
Apalagi, lanjutnya, kondsi ruas vertikal jalan status kabupaten interkoneksi tengah-Jabar selatan itu hanya 45% yang dapat dikatagorikan layak.
“Paling parah kelengkapan pendukung sarana prasarana jalannya ya di Kabupaten Garut. Nyaris merata terutama di wilayah selatan. Lihat saja, jalur Cikajang-Banjarwangi-Singajaya-Peundeuy, Cikajang-Cihurip, Cikajang-Pamulihan-Pakenjeng-Bungbulang-Caringin, Bungbulang-Cijayana, tak ada rambu-rambu. Begitu juga PJU-nya. Ini rawan kecelakaan. Hanya sering tak terungkap media,” ungkapnya.
*********
(NZ).