Garut News ( Senin, 01/05 – 2017 ).
Seiring merebak-maraknya bermunculannya ragam destinasi obyek wisata baru pelbagai potensi daya tariknya, namun ternyata Situ Bagendit masih menjadi salah satu tujuan wisata favorit di Kabupaten Garut, lantaran pesonanya sangat “kental” melegenda sejak jaman pemerintahan kolonial Belanda hingga era reformasi ini.
Bahkan Pemkab setempat pun berobsesi menjadikan Situ Bagendit sebagai kawasan obyek wisata edukasi terlengkap di Kabupaten Garut.
Mengapa tidak…?, selain potensi wisata baharinya terbilang luar biasa berluas areal situ/danau mencapai sekitar 124 hektare, juga terdapat sejumlah peninggalan sejarah. Di antaranya berupa dua bangunan tembok beton kokoh yang diduga bekas penyimpanan senjata dan amunisi, serta peralatan kapal amfibi pada era perang dunia kedua sekitar 1919.
“Legenda Situ Bagendit juga merupakan tantangan segera digali para ahli sejarah. Terdapat beberapa versi cerita Bagendit. Apakah semata-mata mitos, atau bukan ? Yang jelas, mengenai asal muasal pembentukan situnya pun terbuka luas untuk diteliti secara ilmiah” ungkap Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut Budi Gan Gan didampingi UPT Bagendit Yendi Supyendi, Senin (01/05-2017).
Dikemukakan, pihaknya sangat berharap Situ Bagendit ke depan bisa menjadi rujukan mengenai standar minimal pelayanan wisatawan di kabupaten ini, imbuhnya.
Di Situ Bagendit, pengunjung tak hanya disuguhi pemandangan alam lintasan bentangan bibir pesisir danau yang luas dengan aneka ragam hayatinya, melainkan pula panorama alam pegunungan berjajar mengelilingi kawasan kota Garut. Terutama Gunungapi Guntur dengan kekhasan bekuan lava bekas letusannya membentuk “tapal kuda”.
Pengunjung dapat menikmati keelokan Situ Bagendit dari arah Taman banyak ditumbuhi ragam jenis vegetasi peneduh sambil menikmati aneka jajanan tersedia pada sejumlah kios di sana. Atau dari arah pinggiran kawasan Hutan Kota sebelah utara sambil bercengkerama bersama keluarga di bangku taman, gazebo, maupun shelter terdapat di lokasi wisata tersebut.
Malahan bisa juga menikmati langsung suasana hamparan permukaan danau berkeliling naik rakit bambu atau kendaraan air lainnya, yang disewakan penduduk setempat. Atau, menikmati jajanan di atas warung apung di tengah-tengah situ.
Anak-anak dapat bercengkerama bermain di arena bermain anak-anak di areal Taman, naik kereta api mini, atau kuda tunggangan.
Musim hujan terus menerus sepanjang sekitar dua tahun belakangan membuat keindahan Situ Bagendit kian mengemuka seiring semakin luasnya areal situ tergenangi air. Sebelumnya, dari seluas 124 hektare areal Situ, hanya sekitar 80 persen terairi. Selain akibat pendangkalan, juga kemarau panjang.
Dibukanya saluran irigasi Bendung Copong membuat harapan bakal bertahannya debit air Situ Bagendit semakin besar, termasuk penggalian potensi wisatanya kian menjanjikan.
Pengelola Situ Bagendit pun berupaya melengkapi pelbagai fasilitas untuk menjaring kehadiran pengunjung.
Antara lain bangunan kantor, kamar kecil, mushola, kios, dan penataan kolam renang.
Di tengah taman juga sekali-kali disediakan pentas musik “live” guna menambah semarak liburan di obyek wisata itu.
Situ Bagendit dapat dikunjungi wisatawan dengan mudah. Baik dari arah Bandung via Leles maupun dari arah Balubur Limbangan. Atau dari arah Singaparna Tasikmalaya maupun wilayah selatan Garut melalui Garut Kota. Selain berada di tepi jalan raya, obyek wisata di Kecamatan Banyuresmi itu hanya berjarak sekitar enam kilometer dari pusat kota Garut.
Berkunjung ke Situ Bagendit juga bisa dijadikan satu rangkaian daerah tujuan wisata di Kabupaten Garut bersama dengan kawasan wisata Taman Satwa Cikembulan Kadungora, Situ dan Candi Cangkuang Leles, kawasan industri penyamakan, kerajinan dan perdagangan kulit Sukaregang, serta kawasan Pemandian Air Panas Cipanas Tarogong Kaler.
**********
(NZ).