Garut News ( Jum’at, 17/01 – 2014 ).
Lapangan Paris, salah satu situs bersejarah di Kabupaten Garut, Jawa Barat, malahan selama ini menjadi lokasi parkir mobil.
Terutama pemilik kendaraannya berurusan dengan RSU dr Slamet.
Padahal, lapangan Paris itu, pernah dijadikan sarana penampungan penduduk terserang wabah penyakit pes.
Bahkan dr Slamet, semula bertugas di Cianjur ditugaskan Pemerintahan Belanda guna menanggulangi wabah pes di Kabupaten Garut.
Kemudian dr Slamet meninggal dunia, juga dikabarkan lantaran tertular jenis penyakit tersebut.
Sehingga namanya sampai sekarang diabadikan menjadi nama “RSU dr Slamet Garut”.
Diperoleh informasi, dr Slamet bukan dari kalangan bangsawan di Cianjur, namun pada zaman Kolonial Belanda bisa berhasil menamatkan pendidikan akademisnya, hingga bergelar dokter.
Barangkali penugasan dr Slamet dari Cianjur ke Garut tersebut, terkait “konstalasi” dikemas pemerintah Kolonial Belanda, berobsesi menghabisi nyawa dr Slamet, sehingga sengaja ditumbalkan dengan tugas penanganan wabah pes.
Sedangkan Lapangan Paris, idealnya dijadikan sarana taman kota, atawa ruang terbuka hijau bagi masyarakat.
Maupun dijadikan sarana lapangan upacara, lantaran sekelilingnya terdapat komplek perkantoran pemerintah.
Termasuk perpustakaan daerah, agar sekaligus bisa dijadikan taman bacaan.
Daripada menjadi sarana parkir kendaraan, yang belum jelas legalitas serta keuntungannya bagi Pemkab setempat
******
Esay/ Foto : John Doddy Hidayat.