Rabu , 06 September 2017, 13:17 WIB
Red: Winda Destiana Putri
REPUBLIKA.CO.ID, Embun pagi tanda langit cerah.
Pemburu ridha Allah tak pernah kalah.
Karena kalah milik Mereka yang takut dan menyerah.
Salam wahai para Pemuda pelukis sejarah.
Jangan biarkan masa depan mu dirampok para penjarah.
Maling besar bermodal Silat lidah.
Ketika keberanian adalah barang mewah.
Hai, laki-laki Subuh pengukir sejarah, akan Datang bantuan dari Allah.
Bantuan yang kau sendiri tak tahu Datang dari berbagai Arah.
Musa tak pernah menyerah. Menghadapi Firaun berkuasa lagi gagah.
Ingin rasanya dia menyerah. Tapi, Tauhidnya mencegah.
Bagi para pemburu ridha Allah. Hidup tergelar bak Sajadah.
Mencari makna tiap ibadah. Bersimpuh tengah malam pengobat gelisah.
Bandit bersekongkol penuh gelisah. Namun, hai bandit sehebat Apa pun rekayasa kalian, Kebenaran tak akan pernah Kalah.
Bagi laki-laki Subuh pengukir sejarah. Takut hanya kepada Allah.
Aku mau bersama mu, memeluk mesra Nurani yang mewah. Wahai, Laki-laki Subuh pengukir sejarah. Cam kan, mereka yang berTauhid tak pernah Kalah.
Anin
Pinang, 6 September 2017