Kuliner Etnis Panawuan Warnai Tarling Wabup Garut

Kuliner Etnis Panawuan Warnai Tarling Wabup Garut

926
0
SHARE
Wakil Bupati Helmi Budiman Nikmati Hidangan Produk Kuliner Kearifan Lokal Kampung Panawuan, Seusai Menunaikan Ibadah Shalat Tarawih.

“Wabup Sesalkan Penggalian Fiber Optik”

Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat

Garut News ( Sabtu, 17/06 – 2017 ).

Wakil Bupati Helmi Budiman Nikmati Hidangan Produk Kuliner Kearifan Lokal Kampung Panawuan, Seusai Menunaikan Ibadah Shalat Tarawih.
Wakil Bupati Helmi Budiman Nikmati Hidangan Ragam Kuliner Produk Kearifan Lokal Penduduk Kampung Panawuan, Seusai Menunaikan Ibadah Shalat Tarawih.

Ragam kuliner etnis produk adi luhung kearifan lokal penduduk Kampung Panawuan di Kelurahan Sukajaya Kecamatan Tarogong Kidul.

Mewarnai penyelenggaraan “Tarawih Keliling” (Tarling) Wakil Bupati Garut, dr H. Helmi Budiman di Masjid Al Hidayah Panawuan Lebak, Jum’at (16/06-2017) malam.

Sehingga hidangan yang disajikan seusai Shalat Tarawih tersebut, kian menjadikan perekat nuansa silaturahim orang nomor dua di kabupaten itu, dengan para pemuka masyarakat dan tokoh agama termasuk warga di kelurahan ini.

Menyapa dan berdialog Dengan Penduduk.
Menyapa dan berdialog Dengan Penduduk.

Bahkan juga semakin memaknai keberkahan Shaum Ramadlan 1438 H/2017.

Lantaran Wakil Bupati Helmi Budiman bersama Muspika setempat bisa langsung berdialog menyerap pelbagai aspirasi masyarakat dengan suasana sarat kekeluargaan.

Sebelumnya Helmi Budiman antara lain detail memaparkan pentingnya menggalakan sekaligus meningkatkan kualitas pelaksanaan “Maghrib Mengaji”.

Sebagai salah-satu upaya nyata mewujudkan generasi berakhlaqul qorimah.

Serta generasi yang beriman, berilmu, dan beramal.

Perekat Silaturahmi.
Perekat Silaturahmi.

Dikemukakan pula, pentingnya pemahaman dan pengamalan pilar-pilar kebangsaan. Di antaranya melandasi tatanan kehidupan sehari-hari dengan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila, Konstitusi UUD-1945, Kebhinekaan, serta peningkatan kualitas persatuan dan kesatuan berbangsa dan bernegara, berbingkaikan NKRI.

Rangkaian penyelenggaraan Tarling tersebut, selain antara lain dihadiri Camat Tarogong Kidul bersama Muspika setempat.

Dihadiri pula Lurah Sukajaya Devi Z Mutaqin, serta Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Panawuan Lebak, Eri Irawan, M.Pd.

Lebih Banyak Mendengar Aspirasi Masyrakat.
Lebih Banyak Mendengar Aspirasi Masyrakat.

Kepada Garut News, Eri Irawan katakan sangat mengapresiasi positip penyelenggaraan Tarling Wakil Bupati yang dihadiri ratusan penduduk, sehingga mereka antara lain bisa menambah wawasan kebangsaan, sekaligus terinspirasi meningkatkan kualitas ibadah Shaum Ramadlan.

Selain itu pula kian “membumikan” ragam produk keunggulan lokal di antaranya berupa kuliner jenis Awug Panawuan, Ranginang, serta jenis penganan lainnya, menyusul selama ini pun memiliki produk keunggulan beras Panawuan nya.

“Wabup Sesalkan Penggalian Fiber Optik”

Didesak pertanyaan Garut News, Wakil Bupati Helmi Budiman mengemukakan pula kekecewaannya terhadap aktivitas Galian, dan pemasangan kabel maupun fiber optik milik PT Telkom nyaris pada setiap titik lokasi sepanjang lintasan Jalan A. Yani, serta ruas badan jalan lainnya di Kota Garut.

Aktivitas Penggalian Fiber Optik.
Aktivitas Penggalian Fiber Optik.

Lantaran justru dilakukan bersamaan dengan kesibukan masyarakat pada pelaksanaan ibadah Shaum Ramadlan, termasuk bersamaan berlangsungnya kesibukan mobilitas arus mudik dan balik Lebaran Idul Fitri.

Sehingga bisa kian memacetkan arus lalu-lintas, bahkan suasana perkotaan pun bisa semakin semrawut akibat banyaknya bongkahan lubang juga tumpukan karung pada setiap titik lokasi penggalian, serta pemasangan fiber optik ini.

Karena itu, diserukan agar sementara dihentikan dahulu. Kemudian bisa dilanjutkan kembali kegiatan penggalian dan pemasangan fiber optik tersebut, setelah Lebaran Idul Fitri 1438 H/2017 ini, imbuh Helmi Budiman.

*********

Salah-satu Perajin Ranginang Panawuan.
Salah-satu Perajin Ranginang Panawuan.

Produk Awug Panawuan, selama ini dikemas secara manual. Tepung berasnya ‘di tutug’ atau tak digiling dengan mesin/mekanik, sehingga bisa menghasilkan tepung halus kering guna menjadikan produk penganan yang empuk juga menyehatkan.

Ada beberapa pengrajin yang selama ini memproduknya secara turun-temurun. Bahkan kini disajikan dengan beberapa varian, sehingga harga jualnya pun beragam maupun berkisar Rp50 ribu hingga Rp300 ribuan setiap paket hidangan awug.

Sedangkan ranginang, total biaya produksinya setiap tahun bisa mencapai sekurangnya Rp115,750 juta. Guna memeroleh omset penjualan setiap bulannya mencapai Rp67,500 juta.

Awug Panawuan.
Awug Panawuan.

Dengan inovasi berupa ranginang orginal, ranginang ketan hitam, ranginang manis gula merah, ranginang strawberry, ranginang pandan, ranginang coklat, serta varian ranginang keju.

Namun kendala utamanya sangat tergantung intensitas sengatan terik matahari guna memproses pengeringan, yang dipastikan pada musim penghujan bakal menghambat produktivitas.

Sehingga masih diperlukan piranti mekanik guna memerlancar pengeringannya.

*********

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY