Krokodil, Narkoba Pemakan Daging Manusia

Krokodil, Narkoba Pemakan Daging Manusia

1704
0
SHARE

Garut News ( Rabu, 04/12 ).

Desomorphine goes Crocodile. (Ilustrasi)
Desomorphine goes Crocodile. (Ilustrasi)

Kata Krokodil merupakan bahasa Rusia, sedangkan bahasa Inggrisnya ‘crocodile‘ atawa buaya. 

Namun nama lain narkotika ini  ‘moonshine’, jenis narkotika baru sekarang membuat heboh jagad Amerika Serikat beredar dengan luas, dan membahayakan.

Krokodil ini, jenis heroin baru kini merambah kalangan kaula muda,  juga memiliki sebutan lain cukup seram “cannibal heroin”.

Krokodil campuran ‘koktail’ beracun dari kodein, gasoline, thinner car, hydrochloric acid, dan fosfor merah.

Dikonsumsi dengan disuntik, Krokodil dikenal sebagai ‘obat memakan para pecandu’ lantaran kemampuannya menghancurkan daging manusia.

Mengapa disebut juga cannibal heroin?

Lantaran pil narkoba berasal dari Rusia 10 tahun lalu itu, membuat penggunanya bisa seperti zombie.

Salah satu efek Krokodil, menggerogoti daging pengguna dari dalam.

Krododil sebenarnya terdapat sejak satu dekade silam, dan berkembang di Rusia.

Karakternya memiliki kesamaan dengan morfin atawa heroin, dan terbuat dari campuran bahan bakar, cat thinner, minyak, atawa alkohol.

Cannibal Heroin. (Ilustrasi)
Cannibal Heroin. (Ilustrasi)

Krokodil beredar di beberapa negara Eropa, dan memakan korban semakin banyak, serta mengkhawatirkan.

Krokodil, obat bermutu sangat rendah, tetapi kandungannya sama atawa serupa dengan derivasi narkotika sintetik lain seperti codeine.

Pihak DEA (Drug Enforcement Administration) belum bisa mengkategorikan Krokodil, meski ini derivatif dari kandungan codeine.

Penggunaan jangka pendek, Krokodil bisa membuat pengguna mengalami kerusakan saraf, otot, kelenjar tiroid, kerusakan tulang rawan, dan tulang keras.

Pemakaian Krokodil jangka panjang bisa mengakibatkan infeksi akut di hati, otak, tulang belakang, maupun paru-paru.

Kerusakan secara fisik bisa terlihat adanya necrosis, sehingga kulit menjadi berubah menjadi hijau tua, dan kerap berlubang mirip seperti zombie, terutama di tempat obat ini disuntikkan.

Sebelum digunakan, obat secara medis disebut desomorphine ini, dimasak selama 30 menit.

Narkoba ini dinilai mirip dengan heroin.

Sedangkan, harganya lebih murah dibanding heroin, sehingga pelanggannya juga semakin banyak.

Penggunaan terus menerus menyebabkan pembuluh darah pecah, kulit pun bakal menjadi hijau, kemudian daging membusuk.

Di Rusia, setidaknya sekitar 30.000 pecandu tewas setiap tahun akibat Krokodil, diperkirakan seperempat juta penduduk Rusia kecanduan Krokodil.

Penyebaran narkoba jenis tersebut, biasanya pada kalangan anak muda, berusaha berhenti pun tak bisa lepas dari efeknya.

Seperti dialami Margarita Schelkunova(28), dan suaminya kecanduan obat itu sejak tujuh tahun lalu.

Meski Schelkunova sekarang bersih dan tak kecanduan, namun ia kehilangan penglihatan dan didiagnosis terkena kanker serta HIV.

Hidupnya diperkirakan hanya tinggal beberapa pekan lagi, sedangkan suaminya sudah lama meninggal akibat obat ini.

Selain beberapa negara di Eropa, Krokodil diperkirakan juga masuk ke Negara Amerika Serikat, dan tak mustahil narkoba jenis ini, juga menyebar ke negara lain jika tak terdapat langkah pencegahan.

******* (Pelbagai Sumber/ SB, JDH).

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY