Garut News ( Kamis, 27/09 – 2018 ).
Sekitar 3.060 dari 765 Kepala Keluarga (KK) korban puncak amuk Sungai Cimanuk Garut, Jawa Barat, 20 September 2016 silam yang hingga kini masih belum memeroleh hunian tetap. Mendapatkan sosialisasi pembangunan rumah tapak swakelola.
Pada sosialisasi di Aula Kelurahan Sukajaya, Kamis ( 27/09 – 2018 ) tersebut, antara lain mengemuka harapan korban banjir bandang ini bisa segera mendapatkan rumah hunian tetap, setelah dua tahun hidup dalam penantian kapan tuntasnya pembangunan rumah tapak.
Sedangkan yang telah menempati hunian tetap hingga sejak dua tahun pasca bencana hanya 284 KK.
Mereka tersebar pada lokasi Lengkong Jaya I (113 KK), Kopi Lombang (42 KK), serta pada lokasi hunian tetap Rusun Margawati terdapat 129 KK.
Kepala Seksi Penanganan Dampak Bencana pada Disperkim kabupaten setempat, Dani Setiadi, S.IP katakan kini sedang gencar persiapan pelaksanaan pembangunan untuk 765 KK berdasar hasil ‘verifikasi’, yang tersebar pada sembilan lokasi.
Pembangunan rumah tapak ini, dianggarkan Rp59.184.000.000,- bersumber BNPB untuk penduduk korban bencana, sebagaimana arahan BNPB secara pemberdayaan masyarakat melalui swakelola.
“Dijadwalkan, diupayakan bisa tuntas seluruh pembangunannya pada Desember 2018 mendatang,” katanya.
Bahkan kini, antara lain gencar dibangun 100 unit rumah tapak bantuan Qatar Charity, serta 10 unit rumah tapak bantuan Baznas di Blog Gadog Kelurahan Sirnajaya Kecamatan Tarogong Kaler.
*********
Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat.