“Lantaran sebagian besar anggota DPRD Garut yang baru, terindikasi kuat disokong kekuatan pemodal kalangan birokrat maupun murni pengusaha”
Garut News ( Selasa, 12/08 – 2014 ).
– Kini terdapat banyak pekerjaan rumah dihadapi anggota DPRD Kabupaten Garut, Jawa Barat, periode 2014-2019.
Di antaranya mengembalikan citra bahkan wibawa parlemen di hadapan eksekutif, serta rakyat.
Sekjen “Garut Governance Watch” (G2W) Dedi Rosadi mengingatkan, ada harapan lebih baik bagi masyarakat Garut, terpilihnya anggota dewan baru.
Meski demikian, tetapi dia menilai harapan tersebut masih jauh.
“Bagaimana pun itulah pilihan rakyat, sekalipun sebagian wajah lama. Tetapi berdasar pemantauan pernah kami lakukan, nyaris sebagian besar anggota DPRD terpilih ini tak ada berdiri sendiri,” ungkap Dedi Rosadi, Selasa (12/8/2014).
Menurut dia, sebagian besar anggota DPRD Garut yang baru itu, terindikasi kuat disokong kekuatan pemodal, dari kalangan birokrat maupun murni pengusaha.
Sehingga patut dicurigai ketika sudah dilantik, mereka justru tak memberikan dampak positif seperti diharapkan.
Jika seperti itu, kata Dedi, fungsi dan keberadaan DPRD Garut berada di bawah kepentingan eksekutif dan pemodal lain hingga kapan pun.
Maka harapan masyarakat pun kian menjadi mimpi.
Lantaran seluruh fungsi dewan bakal berjalan formalitas belaka.
Namun, dia tetap berharap dari 50 anggota DPRD dilantik pada Rabu (12/08-2014) tersebut, bisa terdapat beberapa mampu meningkatkan kewibawaannya menjadi sejajar sama kuat dengan eksekutif mewujudkan kabupaten ini lebih baik.
“Kualitas para penghuni gedung parlemen baru, dapat kita lihat pada seberapa jauh penguasaan mereka terhadap persoalan dihadapi Pemerintahan Garut, serta mampu mengolahnya memenuhi kepentingan masyarakat. Apakah bisa atau tidak, kita lihat saja nanti,” imbuhnya.
Ungkapan bernada pesimis, juga dikemukakan Ketua Umum “Himpunan Mahasiswa Islam” (HMI) kabupaten setempat, Dian Elvan Hasanudin.
Kata dia, kendati, mereka berlatar belakang lebih beragam, jika melihat rekam jejaknya, dia mengaku pesimistis.
“Kalau mereka ternyata lebih berpihak pada kepentingan partai dan pribadi, bukan pada kepentingan rakyat, dipastikan tak ada peningkatan akselerasi pembangunan di Garut ke depan,” tandasnya, mengingatkan pula.
******
Noel, Jdh.