“Mana Bantuan Dari Jepang”
Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Kamis, 12/01 – 2017 ).
Dari sedikitnya 101 peristiwa kebakaran yang terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat, sepanjang 2016 lalu menelan kerugian material mencapai Rp22.671.500,- atau mengalami peningkatan dibandingkan peristiwa serupa sepanjang tahun sebelumnya (2015) senilai RpRp21.242.500.000,-
Kepala Bidang Operasional dan Penyelamatan pada Dinas Pemadam Kebakaran Pemkab setempat Wawan Sobarwan katakan, 101 peristiwa kebakaran selama 2016 tersebut terdiri kebakaran 93 unit rumah penduduk, dua mobil, serta enam peristiwa lain-lain.
Kepada Garut News di ruang kerjanya, Kamis (12/01-2017), dikemukakan selama ini didukung lima unit mobil pemadam kebakaran, satu unit di antaranya berstatus cadangan, serta terdapat mobil unit pemadam kebakaran jenis Carry produkl 1997.
Sedangkan kelima mobil unit lainnya masing-masing produk tahun 1995, 2000, 2003, serta produk tahun 2008 dengan kondisi kerap memprihatinkan.
Padahal kini terdapat UPTD Pemadam Kebakaran di Kecamatan Cikajang, Balubur Limbangan, Panmeungpeuk, dan di Kecamatan Bungbulang, yang masing-masing pejabat struktural setiap Kepala UPTD nya telah dilakukan pelantikan.
Namun pemantauan Garut News, pada masing-masing UPTD itu masih belum memiliki sarana perkantoran, juga belum dilengkapi mobil unit kebakaran, serta kelengkapan personilnya, meski idealnya setiap UPTD dikelola sedikitnya 15 personil, dan setiap satu unit mobil kebakaran ditangani sekitar lima personil.
Dalam pada itu, dari 216 kasus yang ditangani UPTD “Pemadam Kebakaran” (Damkar) Kabupaten Garut, selama 2015. Totalitas menelan kerugian material mencapai Rp21.242.500.000,- Lantaran terbakarnya 169 rumah penduduk. Juga dua kendaraan bermotor, serta 45 kasus lain-lain.
“Mana Bantuan Dari Jepang”
Kunjungan Bupati Rudy Gunawan bersama beberapa petinggi Pemkab Garut ke Jepang belum lama ini, ternyata katanya antara lain membuahkan hasil bakal diperolehnya bantuan lima unit mobil “Pemadam Kebakaran” (Damkar) bekas, dari pemerintah Negeri Sakura tersebut.
Kelima unit mobil Damkar bekas itu, pernah diperkirakan tiba di Kabupaten Garut pada Maret 2016, sehingga bakal dialokasikan dana sekitar Rp500 juta untuk memenuhi ongkos transfor, ungkap, Dedi Mulyadi, pejabat Garut.
Didesak pertanyaan Garut News di ruang kerjanya, Selasa (20/10-2015), dia katakan kemungkinan pengiriman lima unit mobil Damkar itu dilengkapi dengan beberapa teknisinya dari Jepang.
Sehingga mereka diagendakan memberikan pelatihan mengoperasionalkan mobil Damkar ini kepada para personil Damkar Kabupaten Garut, katanya.
Maka, ungkap Dedi Mulyadi, juga dipastikan disediakan dana pelatihan selama sepekan, namun nilainya masih belum bisa diperkirakan, katanya pula.
Dia berpendapat, meski mobil bekas tetapi dipastikan masih berkondisi baik, “beda kan perawatan di Jepang….mah,” bebernya.
Ditambahkan pula, setiap unit mobil Damkar ini, nilainya mencapai Rp2 miliar, sehingga sangat murah dibandingkan dengan ongkos transfor yang nilainya hanya sekitar Rp500 juta, kata dia.
Tetapi hingga kini kelima unit mobil Damkar tersebut, masih tak kunjung tiba di Garut.
*******