Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Kamis, 03/08 – 2017 ).
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dodo Suhendar sangat mengapresiasi positip terhadap Pemkab dan seluruh masyarakat Garut, lantaran mendukung penuh penyelenggaraan imunisasi “campak dan rubella” (Measles-Rubella/MR), tanpa ada orangtua yang menolak anaknya diimunisasi.
“Tadi saya melihat Pak Wakil Bupati, dan rombongan pejabat lainnya turut hadir memantau di lapangan pada jalannya immunisasi MR ini. Saya juga menerima laporan, di Garut tak ada penolakan, baik dari orangtua, sekolah maupun pihak lainnya,” ungkap dia didampingi Wabup Garut dr H. Helmi Budiman, Kamis (03/08-2017), saat berkampanye MR melalui Pemberian Immunisasi MR secara simbolik di Komplek SDN Kota Kulon 1,2,3,4, dan 5 Jalan Ciledug Garut Kota.
Dikemukakan pula, beda dengan Kabupaten Garut, di wilayah Jawa Barat lainnya tepatnya di Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Indramayu masih ada sejumlah orangtua sempat menolak anaknya diimmunisasi MR. Mereka beralasan adanya informasi bahan baku vaksin digunakan berasal dari babi. Sehingga haram bagi umat Islam.
“Informasi mereka terima salah. Setelah dijelaskan, mereka pun akhirnya menerima, dan mau mengikutikan anaknya diimmunisasi susulan. Insya Allah, dalam waktu dekat mengikutinya,” yakin Dodo.
Dikatakan, pihaknya menargetkan keikutsertaan immunisasi MR di Jawa Barat mencapai sekitar 95 persen. Jumlah peserta/sasaran immunisasi di Jawa Barat pun terbilang paling banyak dibandingkan di provinsi lain, mencapai sekitar 12 juta.
Wabup Helmi Budiman membenarkan di kabupatennya tak ada sekolah, atau orangtua menolak immunisasi MR. Apalagi pemahaman mengenai pentingnya immunisasi MR cukup intens dilakukan masing-masing sekolah sejak masa sosialisasi.
“Jadi alhamdulillah di Garut tak ada sekolah, orang tua, atau pihak lain yang menolak. Kalau tidak hari ini, kan bisa dilakukan pada besok, atau lusa. Saya pastikan semuanya ikut serta, “ yakin Helmi pula.
Menurutnya, immunisasi MR penting karena bisa menghindarkan anak dari ancaman penyakit berat, seperti radang otak, dan kematian.
“Dengan imunisasi MR ini mudah-mudahan dapat membantu mengurangi kematian anak dan ibu melahirkan,” imbuhnya.
Immunisasi MR di Kabupaten Garut dilaksanakan serentak pada Agustus-September 2017 dengan sasaran sekitar 757.107 anak pada 4.000 posyandu tersebar di seluruh daerah.
Sebanyak 757.107 anak sasaran immunisasi tersebut, terdiri 1.946 anak TK/RA, 1.981 murid SD/MI, 555 siswa SMP/MTs, dan 54 siswa SMA/SMK/MA.
Mereka menjadi sasaran immunisasi MR, anak berusia di atas atas 9 bulan, dan di bawah 15 tahun. Sedangkan petugas dilibatkan mencapai sebanyak 12.000 termasuk para kader di masing-masing Posyandu.
*********
(NZ).