Garut News ( Ahad, 08/06 – 2014 ).
Inilah, potret kemiskinan membelenggu penduduk di Kabupaten Garut, Jawa Barat, selama ini.
Sehingga orang tua terpaksa nyaris setiap hari menggiring anak di bawah umurnya bersama-sama mengais sampah hingga menjelang tengah malam.
Peristiwa sangat miris atawa sangat memilukan ini, terekam Garut News, pada lintasan Jalan Pembangunan, Sabtu (07/06-2014) malam, maupun menjelang pukul 23.00 WIB.
Dipastikaan, saat bersamaan anak sebayanya beristirahat di rumah bersama keluarga, setelah pagi harinya mengikuti ujian sekolah.
Orang tua bersama anak pengais sampah ini, mengaku terpaksa membawa anaknya mencari nafkah hingga larut malam.
Antara lain memungut jenis sampah bekas kemasan plastik minuman maupun makanan.
Kemudian dikumpulkan, agar bisa dijual pada pedagang pengumpul, kemudian sampah plastik tersebut bisa di daur ulang.
Meski anak ini duduk di bangku “Sekolah Dasar” (SD), kini kelas empat, katanya.
“Anak ini sudah sekolah, kelas empat SD,” ungkap orang tuanya itu.
Mereka juga mengaku bermukim seputar, atawa dekat lintasan real “Kereta Api” (KA), selama ini tak terpakai lagi, katanya pula.
Informasi dihimpun Garut News, juga menunjukkan selama ini pun rata-rata lama sekolah penduduk kabupaten ini hanya lulusan SD.
Meski setiap tahun terjadi kenaikan “Indek Pembangunan Manusia” (IPM) nya, tetapi rata-rata hanya di bawah satu digit.
Di Kabupaten Garut, Jawa Barat, banyak orang tua terpaksa memerkerjakan anak, lantaran himpitan kondisi perkonomian keluarga yang morat-marit.
******
Esay/Foto : John Doddy Hidayat
Produksi : Juni 2014.