Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Selasa, 21/03 – 2017 ).
– Diperlukan kewaspadaan penuh menyusul banyaknya lintasan ruas badan jalan di wilayah selatan Kabupaten Garut berkondisi rawan terjadi bencana alam pergerakan tanah, atau longsor. Baik yang berstatus jalan provinsi maupun jalan kabupaten.
Kondisi pergerakan tanah tersebut, senantiasa mengancam ruas-ruas jalan itu lantaran geografi dan topografi wilayah selatan ini, memang berpotensi rawan terjadi pergerakan tanah. Terutama pada musim-musim hujan.
Sehingga selain menuntut para pengguna jalan selalu meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian saat melintas, juga memaksa pemerintah daerah senantiasa bersiaga. Salah satunya menyiagakan kendaraan alat berat guna memercepat upaya penanggulangan jika mendadak sontak terjadi pergerakan tanah menimpa ruas badan jalan, seperti terjadi baru-baru ini.
“Ironis, sejauh ini, baru pihak Provinsi (Provinsi Jabar) selalu menyiagakan alat beratnya pada sejumlah titik lokasi rawan. Maka apabila terjadi pergerakan tanah, atau longsor bisa dengan cepat ditanggulangi. Sedangkan dari pihak Pemkab Garut belum kelihatan. Padahal sebaiknya Pemkab pun bersiaga menempatkan alat-alat beratnya di sejumlah titik rawan,” imbuh Dewan Penasehat Presidium Garut Selatan Suryaman Anang Suatma, Senin (20/03-2017).
Meski demikian, ungkap Suryaman, pihaknya berterima kasih atas sikap cepat tanggap Pemprov Jawa Barat melalui Dinas Binamarganya dinilai begitu sigap melakukan tindakan penanganan setiap kali bencana longsor menimpa ruas jalan khususnya jalan provinsi wilayah selatan.
“Longsor terjadi pada ruas jalan provinsi pada jalur Rancabuaya-Cisewu-Talegong kemarin tuntas ditangani Balai Binamarga Jabar bersama BPBD Garut cepat bertindak. Sehingga jalur lalu lintas di sana tak terlalu lama terhambat. Karena itu, kami sangat berterima kasih kepada Pak Gubernur berikut jajaran Binamarganya responsif seperti itu,” katanya.
Diharapkan, ke depan, alat berat juga sebaiknya disiagakan di titik-titik lokasi lainnya di wilayah selatan. Semisal di Bungbulang, Cikajang, dan Singajaya.
“Kami pun berharap untuk musim kemarau, agar unit pemadam kebakaran difungsikan pada beberapa titik. Terutama untuk penanganan kasus-kasus kebakaran mungkin terjadi. Termasuk kebakaran hutan,” tandas mantan anggota DPRD Garut 2004-2009 itu.
Dalam pada itu, selama tiga hari terakhir, selain longsor menimpa jalan provinsi di Cisewu, juga terjadi pada beberapa titik lokasi tersebar di ruas jalan Cikajang-Cisompet-Pameungpeuk . Sekitar daerah Gunung Gelap bahkan sempat menyebabkan kemacetan arus lalu lintas sekitar satu jam sebab longsorannya cukup besar.
Longsor terjadi pula di Desa Mekarwangi mengakibatkan seorang penduduk meninggal dunia.
Kepala Pelaksana BPBD Garut, Dadi Djakaria ketika dikonfirmasi longsor Cisewu, dan Cihurip. Dia hanya katakan kedua peristiwa tersebut aman ditangani. Sedangkan menyangkut korban dan kerusakan ditimbulkannya masih dilakukan pengecekan, katanya.
********
(NZ, Jdh).