Garut News ( Ahad, 25/05 – 2014 ).
Sebuah perkampungan prasejarah ditemukan Balai Arkeologi Wilayah Papua pada 14 Mei lalu.
Pada perkampungan seluas 1.000 x 500 meter di Bukit Srobu, Kelurahan Abe Pantai, Kota Jayapura, itu, para arkeolog menemukan situs-situs, dan kerajinan diduga peninggalan masa “neolitikum” (batu muda), dan “megalitikum” (batu besar).
”Kami menemukan banyak pecahan gerabah, dan alat serpih batu, perangkat zaman neolitik, masa 10.000 tahun sebelum Masehi,” ungkap ketua tim ekskavasi, Erlin Novita Djami, Senin (19/05-2014).
Selain itu, juga ditemukan peninggalan kebudayaan megalitikum (masa 3.600 tahun sebelum Masehi) berupa meja batu, turap merupakan dasar sebuah permukiman, dan menhir.
Erlin katakan, penemuan situs berawal dari laporan masyarakat, serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Papua.
”Warga sering bepergian ke Bukit Srobu menemukan tulang belulang manusia,” kata dia.
Menurut Erlin, gerabah itu digunakan alat memasak dan sarana penguburan sekunder.
”Mereka memasak kerang laut menggunakan gerabah. Kami juga menemukan tulang belulang manusia di dalam gerabah,” katanya.
Ia menambahkan, kemungkinan masuknya budaya neolitik, dan megalitik ke Papua dibawa masyarakat ras Austronesia dari Taiwan pada 5.000 tahun sebelum Masehi.
”Kami memerkirakan adanya pertukaran antara suku bangsa Melanesia, dan Austronesia melalui penggunaan sistem barter,” tutur Erlin.
Kepala Balai Arkeologi Papua, Muhamad Irfan Mahmud katakan, penemuan artefak prasejarah tersebut keempat kalinya tahun ini.
”Sebelumnya, kami menemukan arca berbentuk manusia di Kabupaten Boven Digoel, kapak batu di Kabupaten Yahukimo, sebuah goa dengan gerabah di dalamnya di Papua Barat, dan alat serpih batu di Kabupaten Maybrat,” kata dia.
Muhamad mengharapkan Pemerintah Kota Jayapura segera menetapkan Bukit Srobu sebagai cagar budaya.
(FLO/KOMPAS CETAK)
Editor | : Yunanto Wiji Utomo/Kompas.com |