Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Rabu, 14/06 – 2017 ).
Kalangan ibu rumah tangga di Kota Garut, Jawa Barat, mengaku ikhlas menapkahi keluarganya masing-masing meski kini menjalani profesi menjadi penarik becak.
Mereka umumnya setiap hari bekerja penuh mulai pukul 14.00 WIB.
Semenjak memasuki Shaum Ramadlan 1438 H/2017 ini, di kawasan Alun-Alun Garut.
Siapapun yang memanfaatkan jasa becak mengitari Alun-Alun ditarif Rp10 ribu, mengitarinya sambil “ngabuburit”
Para penumpangnya pun, ternyata tak hanya kalangan anak-anak dan balita, melainkan terdapat pula kalangan remaja bahkan penduduk dewasa.
Konsumen pengguna jasa becak di seputar kawasan Alun-Alun itu pun, di antaranya banyak yang berdatangan dari pinggiran kota.
Malahan terdapat pula asal wilayah Kecamatan Cilawu, Tarogong Kidul.
Tarogong Kaler, serta dari Kecamatan Karangpawitan.
Sehingga tak hanya dari wilayah perkotaan maupun Kecamatan Garut Kota.
Seorang penarik becak, selama ini dikenal dengan sebutan Nia Alun-Alun antara lain katakan, jika sedang ramai penumpang atau “marema”, penghasilannya bisa mencapai Rp200 ribu lantaran ia juga melayani penyewaan jasa jenis mainan anak-anak lainnya.
Sedangkan apabila sepi, guna mendapatkan sepuluh ribu rupiah pun sangat sulit diperolehnya, ungkap ibu tiga anak yang telah berpisah dengan suaminya tersebut.
*********