Kabid Pasar Disperindag Utamakan Kenyamanan Pasar Rakyat

Kabid Pasar Disperindag Utamakan Kenyamanan Pasar Rakyat

1771
0
SHARE

“Pedagang Korban Kebakaran Pasar Andir 50 Persen Di antaranya Mulai Kembali Berjualan”

Garut News ( Kamis, 16/10 – 2014 ).

Neneng Martiana.
Neneng Martiana.

Kepala Bidang Pengelolaan Pasar pada Disperindag Kabupaten Garut, Neneng Martiana menyatakan kini lebih mengutamakan “kenyamanan” pasar rakyat.

Terutama memprioritaskan upaya maksimal mewujudkan kenyamanan pasar Darurat Andir Bayongbong, lantaran sempat porak poranda akibat diranggas kobaran api, Rabu (17/09-2014) malam, sejak sekitar pukul 20.00 WIB.

Kepada Garut News, Kamis (16/10-2014), Neneng Martiana juga katakan meski para pedagang menempati pasar darurat, tetapi jika terdapat kenyamanan maka dipastikan bisa kembali berjualan dengan baik.

Sebab para konsumen pun dapat terpenuhi kebutuhannya dengan jasa layanan yang baik pula, katanya.

Kepala Seksi “Ketertiban, Keamanan dan Kebersihan” (K3) Disperindag Kabupaten setempat, Yadi Rusmana mengemukakan pula, jajarannya pun berupaya mewujudkan pola penataan pembangunan pasar darurat tersebut.

Yadi Rusmana (mengenakan kemeja batik lengan pendek), didampingi Sadar Suganda.
Yadi Rusmana (mengenakan kemeja batik lengan pendek), didampingi Sadar Suganda.

Agar dapat mewujudkan kenyamanan dan suasana kondusif, sehingga pada penataan pembangunan pasar darurat melibatkan tiga institusi, terdiri Disprindag, Dinas Tata Ruang dan Pemukiman, serta Dinas Lingkungan Hidup dan kebersihan.

Dijelaskan Yadi Rusmana, penataan itu juga antara lain dimaksudkan terwujudnya kondisi pasar rakyat yang bermartabat, nyaman dan sejahtera, kendati masih menempati pasar darurat.

Sehingga diharapkan memenuhi kebutuhan kalangan konsumen, bahkan bisa memungkinkan dikunjungi wisatawan.

50 persen dari seluruh pedagang Pasar Andir Bayongbong kini kembali berjualan di pasar darurat.
50 persen dari seluruh pedagang Pasar Andir Bayongbong kini kembali berjualan di pasar darurat.

Menyusul selama ini tragedi kebakaran pasar kerap dinilai sebagai dampak kelalaian, maka tertumpu harapan bisa kembali membangun perekonomian masyarakat pasar rakyat ini.

Diharapkan juga terdapat sumbangsih berupa pasokan bantuan dari pemerintah provinsi atawa pusat, termasuk komitmen kuat yang konsisten membangun peradaban perekonomian pasar rakyat, beserta masyarakat sekitarnya, ungkap Rusmana antara lain menambahkan.

Kepala UPTD Pasar Andir, Sadar Suganda menjelaskan para pedagang korban kebakaran Pasar Andir tersebut, 50 persen di antaranya kini mulai kembali berjualan.

Sedangkan lainnnya masih sibuk melakukan penataan tempat berjualan masing-masing, namun diagendakan akhir Oktober 2014 ini, seluruh pedagang bisa beraktivitas kembali berjualan sebagaimana biasanya.

Sedangkan upaya nyata supaya tak kembali terjadi kasus kebakaran, selain dilakukan pembinaan pada setiap seluruh pedagang.

Diselenggarakan pula advokasi motivasi agar mereka bisa berdaya saing tinggi memberikan jasa layanan pada para konsumen dengan sebaik mungkin.

Peletakan batu pertama pembangunannya, 30 Mei 1995 oleh Bupati Garut pada waktu itu, Drs H. Toharudin Gani.
Peletakan batu pertama pembangunannya, 30 Mei 1995 oleh Bupati Garut pada waktu itu, Drs H. Toharudin Gani.

Bahkan bakal diagendakan pembinaan keagamaan bagi para pedagang, antara lain kegiatan pengajian setiap Selasa akhir bulan di Kantor UPTD Pasar Andir Bayongbong mulai pukul 15.00 WIB.

Menyusul terbakarnya 103 kios pada Blok A, kemudian 324 kios Blok B, 36 kios Blok C, serta 51 los PKL, menelan kerugian sekitar Rp25 miliar.

Termasuk terdapat 41 kios korban kebakaran terpaksa dievakuasi, tragedi tersebut merupakan yang keempat kalinya, ungkap Sadar Suganda.

Sedangkan total kios di pasar ini mencapai 732 unit, serta 180 los PKL.

Pasar tersebut, peletakan batu pertama pembangunannya, berlangsung 30 Mei 1995 oleh bupati pada waktu itu, Drs H. Toharudin Gani.

********

Esay/ Foto : John Doddy Hidayat.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY