Garut News, ( Rabu, 30/10 ).
Berpikir seluruh lumba-lumba kita kenal?
Tunggu dulu.
Rupanya masih ada satu spesies lumba-lumba baru ditemukan, dan benar-benar baru bagi ilmu pengetahuan.
Lumba-lumba spesies baru itu, ditemukan tim ilmuwan, terdiri peneliti World Conservation Society (WCS), American Museum of Natural History, dan lainnya.
Ilmuwan menganalisis sejarah evolusi dari lumba-lumba punggung bungkuk (humpback dolphin), baik dari sisi morfologi maupun genetik.
Hasil analisis mengungkap, lumba-lumba punggung bungkuk berada di wilayah Indo-Pacific terbagi menjadi tiga spesies, satu di antaranya spesies baru.
“Berdasar data genetik dan morfologi, kami mengusulkan genus lumba-lumba punggung bungkuk paling tak terdiri dari empat spesies,” kata Martin Mendez, asisten direktur WCS Amerika Latin, dan Karibia.
“Temuan ini membantu kita memahami sejarah evolusi dari kelompok hewan ini, dan memberi informasi terkait kebijakan konservasi menjaga setiap spesies yang ada,” imbuh Mendez seperti dikutip Science Daily, Selasa (29/10/2013).
Nama genus lumba-lumba punggung bungkuk adalah Sousa.
Sementara, nama spesies lumba-lumba baru ini belum ditetapkan.
Tiga spesies lumba-lumba punggung bungkuk dikenal, Sousa teuszii hidup di Atlantik, serta Sousa chinensis, dan Sousa plumbea yang hidup di Indo-Pasifik.
Menemukan lumba-lumba punggung bungkuk baru ini, ilmuwan menganalisis data morfologi dari lumba-lumba terdampar di pantai.
Spesifiknya, ilmuwan menganalisis karakteristik dari 180 tengkorak lumba-lumba dari berbagai wilayah.
Kemudian, ilmuwan juga mengambil 235 sampel jaringan lumba-lumba di pelbagai wilayah, dan menganalisis DNA mirokondria, dan inti dari masing-masing jenis.
“Informasi tentang jenis baru dari lumba-lumba punggung bungkuk, meningkatkan jumlah spesies diketahui, dan memberikan bukti ilmiah diperlukan pengambilan keputusan bertujuan melindungi keragaman genetik unik, dan habitat terkait,” kata Howard Rosenbaum, Direktur Program Laut WCS.
Lumba-lumba punggung bungkuk bisa tumbuh hingga 2,5 meter.
Spesies ini tersebar di wilayah delta, dan estuari di Antlantik, dan Indo-Pasifik.
Lumba-lumba punggung bungkuk dari Atlantik dinyatakan “Rentan” oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Editor : Yunanto Wiji Utomo/ Kompas.com