Garut News, ( Selasa, 22/10 ).
Pelaksanaan proyek pembangunan ruas jalan lintas Jabar selatan 2012-2013 dinilai banyak penyimpangan.
Maka sejumlah elemen masyarakat mendesak KPK, dan BPK segera mengaudit kinerja pelaksana proyek tersebut.
“Kami layangkan surat permohonan audit kinerja pada KPK, BPK, dan BPKP awal Oktober lalu, tembusannya pada Presiden, Menteri Pekerjaan Umum, dan Gubernur Jabar,” tandas Ketua Komunitas Masyarakat Pesisir Pantai Jabar Selatan (Komppas Jabsel), Budi Cahyadi, Ahad (20/10).
Dikemukakan, Pemerintah Pusat melalui Pemprov Jabar membuka keran anggaran terkonsentrasi ke kawasan Jabar Selatan di pelbagai bidang.
Terutama peningkatan infrastruktur perhubungan darat, bersumber APBN sekitar Rp1 triliun.
Proyek itu, guna menuntaskan ruas badan jalan ditetapkan statusnya menjadi Jalan Strategi Nasional bagian Selatan, berupa jalur Pangandaran-Cisolok Sukabumi.
“Tetapi berdasar penelusuran, proyek jalan ini pelaksanaannya kurang pengawasan sehingga terkesan asal-asalan,” ungkap Budi.
Kata dia, kualitas struktur dan kontruksi jalan dibangun sangat rendah.
Di antaranya, setiap ujung jembatan berkondisi amblas, dan terdapat cekungan tajam hingga menutupi pandangan.
Selain itu konstruksi jalan juga cepat berlubang.
Salah satunya, ruas jalan Sindangbarang-Agrabinta diresmikan bersamaan jembatan Cisadea pertengahan 2012 oleh Gubernur.
“Mereka menggunakan pasir kali banyak lumpurnya. Bukan batu pecah, melainkan batu koral bulat. Untuk dasar cor beton dan pondasi pelebaran badan jalan, hanya 50% koral digunakan, selebihnya koral cadas. Kita temukan juga penggunaan semen di bawah standar sepanjang proyek lintas Jabar Selatan ini,” katanya.
***** Zainul, Jdh.
