“Kecerdasan Lulusan Sekolah Unggulan Bukan Segalanya
Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Kamis, 21/09 – 2017 ).
Ketua “Tangan Di Atas” (TDA) Community Kabupaten Garut, M. Angga Tirta WP mengingatkan, meski berdasar produk “psychotest result” menunjukan terdapat individu ber-IQ Superior (diatas 130) bahkan dengan “IQ” individu “140” atau Genius juga lulusan sekolah maupun perguruan tinggi unggulan sekalipun.
Namun tak menjamin bisa mewujudkan puncak kinerja maksimal berhasil berwira usaha, apalagi masih sebagai pemula berwira usaha. Justru investasi paling utamanya berupa “integritas” atau kejujuran, hanya akar permasalahannya “jujur” itu sangat mudah diucapkan, tetapi sulit direalisasikan.
Kepada Garut News saat rehat pada Workshop 70 peserta Kewirausahaan yang terselenggara atas kebersamaan TDA Community kabupaten setempat dengan Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhid di Graha Energy Jalan Patriot tersebut, Kamis (20/09-2017), dikemukakan pula, selain kejujuran juga diperlukan disiplin tinggi.
Sedangkan investasi lainnya yang dipastikan menunjang keberhasilan berwira usaha, yakni jalinan silaturahim dengan pelbagai kalangan, imbuhnya.
M. Angga Tirta WP pun berpendapat ketiga faktor penentu keberhasilan tersebut, sangat berpotensi menciptakan daya saing tinggi sehingga dunia usaha yang digeluti bakal tetap eksis kendati semakin merebak maraknya persaingan yang kian sengit.
Pada helatan yang berlangsung sehari penuh ini, antara lain menampilkan nara sumber Kang Achmad Faisal yang detail mempresentasikan upaya nyata “Membangun Mindset Bisnis”.
Kemudian nara sumber Taufik Nandang, juga detal mengemas presentasinya mengenai “Trik Bisnis Online Pemula”, terdapat pula nara sumber lainnya bermetode dialog maupun tanya jawab berkemasan humor serta humanis.
Di antaranya dihadiri Nyanyang (25), lelaki masih lajang asal Kecamatan Leles Garut tersebut sejak dua tahun terakhir menjadi pemodal pedagang bendera serta umbul-umbul setiap menjelang peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI.
Momentum 2017 ini berdagang di Jambi selama tiga pekan.
Tetapi bisa menghasilkan omset penjualan mencapai Rp25 juta, padahal hanya bermodalkan Rp10 juta.
Namun sebelumnya pernah menjadi pedagang biasa.
Malahan pernah pula berjualan ragam jenis makanan gorengan di Purwakarta, ujarnya antara lain menambahkan.
********