Garut News ( Jum’at, 14/02 – 2014 ).
Terdiri pelayanan publik yang profesional, dan amanah; Tata kelola pendidikan berkualitas, dan terjangkau; Pelayanan kesehatan yang prima; juga Kehidupan masyarakat yang agamis, katanya.
Kemudian infrastruktur yang berkualitas, lingkungan yang sehat, aman dan nyaman; Kehidupan sosial politik yang demokratis, dan berbudaya luhur; serta Pengentasan desa tertinggal, ungkap Widiyana kepada Garut News di ruang kerjanya, Jum’at (14/02-2014).
Disusul, Penanggulangan bencana alam; Pengelolaan keuangan daerah; Penanganan dan pengelolaan asset perusahaan daerah; Aspirasi masyarakat terhadap wilayah otonomi baru, kata Widiyana.
Selanjutnya peningkatan daya beli masyarakat; Peningkiatan laju pertumbuhan ekonomi, dan pemerataan kesejahteraan masyarakat;
Dikemukakan Widiyana, isu straregis lainnya Pengurangan penduduk miskin di perkotaan, dan pedesaan; “Masterplan Percepatan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia” (MP3KI);
Peningkatan ketahanan pangan, dan energi; Peningkatan nilai tambah hasil produksi pertanian, perikanan dan kehutanan; Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir, Pengembangan budaya, dan destinasi wisata.
Sedangkan peluang pasar global (diberlakukannya “Masyarakat Ekonomi Asean”/MEA pada 2015); juga Peningkatan realisasi investasi daerah (PMA, dan PMDN).
Lanjut dikatakan, Pengembangan “Badan Usaha Milik Daerah” (BUMD); Peningkatan alih fungsi lahan, dari pertanian pada non pertanian; Peningkatan pendidikan politik masyarakat;
Peningkatan pemahaman wawasan kebangsaan melalui empat pilar kebangsaan (Pancasila, UUD-1945, Bhinekha Tunggal Ikha, NKRI);
Peningkatan rasa persatuan, dan kesatuan bangsa; Penegakkan terhadap gangguan Ipoleksosbud, peningkatan rasa nasionalisme, dan patriotisme kebangsaan; serta Peningkatan partisipasi masyarakat terhadap keamanan, kenyamanan, dan ketertiban masyarakat.
Demikian Widiyana.
****
John.