Inilah Faktor Ketertinggalan Utama Kabupaten Garut

Inilah Faktor Ketertinggalan Utama Kabupaten Garut

1102
0
SHARE

“Paling menarik perhatian, karakter kependudukan memiliki pola, semakin tua usia penduduk (kelompok umur penduduk), rasio jenis kelaminnya cenderung semakin mengecil”

Garut News ( Rabu, 12/02 – 2014 ).

Bupati Garut. (Foto: John Doddy Hidayat).
Bupati Garut. (Foto: John Doddy Hidayat).
Kabupaten Garut, sejak 2005 berstatus kabupaten tertinggal di provinsi Jawa Barat.


Sedangkan faktor ketertinggalan utamanya, antara lain indikator ekonomi, sumber daya manusia, kondisi infrastruktur, serta karakteristik daerah.

Bupati setempat, Rudy Gunawan dihadapan Menteri “Pembangunan Daerah Tertinggal” (PDT), Helmy Faishal Zaini, Rabu (12/02-2014) katakan pertumbuhan ekonomi di kabupaten ini 5,34 persen.

Foto: John Doddy Hidayat.
Foto: John Doddy Hidayat.
Persentase penganggurannya 7,75 persen, disusul “angka harapan hidup” (AHH) selama 65,60 tahun.

Kemudian angka partisipasi sekolah (13-15 tahun) 79,68 persen.

Sedangkan persentase desa dengan pasar permanen/semi permanen 12,76 persen, jumlah sarana dan prasarana kesehatan per 1.000 penduduk berasio 0,16 selanjutnya rasio jumlah SD dan SMP per 1.000 penduduk (0,91).

Disusul rasio jumlah dokter per 1.000 penduduk (0,11).

Kepala Bappeda Garut, Widiyana. (Foto: John Doddy Hidayat).
Kepala Bappeda Garut, Widiyana. (Foto: John Doddy Hidayat).
Persentase desa tanah longsor 39,21 persen, persentase desa gempa bumi 78,65 persen, serta persentase desa konflik 3,54 persen.

Rudy Gunawan mengemukakan, target proporsi desa tertinggal di seluruh wilayahnya.

pada 2007 proporsi desa tertinggal 48,82 persen, atawa 207 desa tertinggal, dan 217 desa maju.

Pada 2011 proporsi desa tertinggalnya 31,79 persen, atawa 137 desa tertinggal, dan 294 desa maju.

Sedangkan pada 2014 proporsi desa tertinggal 23,20 persen, atawa 100 desa tertinggal, serta sebanyak 331 desa maju, katanya.

Foto: John Doddy Hidayat.
Foto: John Doddy Hidayat.
Dikatakan, pada 2014 DAK SPDT sebesar Rp2,8 miliar diarahkan pada pembangunan infrastruktur perdesaan, serta pembangunan tambahan perahu.

Kemudian DAK tambahannya sebesar Rp16,4 miliar dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur, kata bupati.

Berdasar data diperoleh Garut News dari BPS setempat, antara lain menunjukkan dari 1.206,72 km panjang lintasan ruas badan jalan di Kabupaten Garut.

Sepanjang 87,09 persen di antaranya diaspal, dan 12,91 persen belum diaspal.

Foto : John Doddy Hidayat.
Foto : John Doddy Hidayat.
Terdiri 828,76 km jalan kabupaten, 272,94 km jalan provinsi, 33,10 km jalan nasional, serta 71,91 km jalan strategis nasional.

Pada bagian lain bupati mengemukakan, tingkat kepadatan penduduk 2013 diproyeksikan mencapai 830,02 jiwa/km2.

Atawa meningkat 51,47 orang per km2 maupun 6,61 persen dibanding 2009 sebanyak 778,54 jiwa/km2.

Sedangkan Rasio “Beban Ketergantungan Umur” (RKU) tahun 2012 mencapai 62,89 persen.

Foto: John Doddy Hidayat.
Foto: John Doddy Hidayat.
Dari sebanyak 100 penduduk usia produktif, kudu menanggung sekitar 63 penduduk tak produktif, terdiri 55 anak-anak, serta delapan usia lanjut.

Paling menarik perhatian,
karakter kependudukan memiliki pola, semakin tua usia penduduk (kelompok umur penduduk), rasio jenis kelaminnya cenderung semakin mengecil.

******

John Doddy Hidayat.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY