“Juga Bisa Menjadi Sarang Ragam Jenis Ular”
Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Rabu, 25/05 – 2016 ).
Kondisi sangat miris, atawa memprihatinkan.
Semakin mendera areal hutan kota pada sekitar kawasan Bendung Copong maupun Leuwigoong di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Lantaran fenomenanya kini, Rabu (25/05-2016) kian ironis, juga sangat “menyedihkan”.
Sebab menjadi sangat sarat dipenuhi vegetasi semak-belukar, juga tak menampakan terdapatnya satu pun vegetasi tanaman keras, berupa ragam jenis kayu-kayuan.
Padahal gegap gempitanya prosesi reboisasi maupun saat pencanangan penanaman pohon, sangat luar biasa hingar-bingar.
Yang juga sangat sarat prosesi serimonial, protokoler, bahkan mungkin “pencitraan”, inilah barangkali fenomena “laten” yang kerap pula berulang kali berlangsung di Negeri Bernama Indonesia ini.
Pada aktivitas pencanangan penananam pohonnya pun, dihadiri para “gegeden”, atawa para petinggi pemerintahan Tatar Provinsi Jawa Barat.
Namun kondisi hutan kotanya sekarang, menunjukan jangankan dipelihara dan dirawat, mungkin dijamah serta dilirik pun tak pernah.
“Ajang Berpacaran”
Malahan pula yang tak kalah “mengerikan’.
Selain kondisi hutan kota yang kini bisa menjadi sarang ragam jenis ular.
Juga seputar Bendung Irigasi Copong tersebut, semakin kerap dijadikan arena berpacaran kalangan pelajar setingkat SLA, bahkan SLTP.
Mereka masih berbaju seragam sekolah lengkap dengan identitasnya.
Menempati lokasi sunyi-sepi pada waktu bersamaan berlangsungnya pelajaran di sekolahnya.
“Meski dua pintu pagar memasuki areal bendung itu di kunci”
Namun kalangan pelajar berpasangan ini, menyimpan sepeda motornya di luar pagar pintu gerbang.
Kemudian menerabas berjalan kaki memasuki areal sunyi seputar bendung.
Sama sekali nyaris tak pernah dikontrol kalangan petugas, meski mega proyek tersebut masih berlangsung dikerjakan.
Kondisi ini, juga diperparah sangat jauhnya dari pemukiman penduduk.
Sehingga menjadi kawasan rawan bisa berlangsungnya ragam perilaku yang tak senonoh.
Bahkan rawan berlangsungnya kegiatan seperti halnya dilaksanakan suami-istri, tetapi pelakunya kalangan pelajar yang juga masih lengkap berbaju seragam.
********