“Jangan Kebablasan Nikmati Potensi Wisata, Juga Berseleroh Ingatkan Buaya Darat”
Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Rabu, 01/02 – 2017 ).
Wakil Bupati Garut dr H. Helmi Budiman menyerukan pelbagai elemen dan komponen masyarakat termasuk pula para pemangku kewajiban, agar bisa menginformasikan tentang HIV/AIDS dengan tepat dan benar.
Lantaran dengan menebar informasi yang tepat dan benar, kita ciptakan masyarakat Kabupaten Garut yang sehat dan kuat, imbuhnya pada puncak peringatan Hari AIDS Se Dunia Tahun 2016 di Kawasan Obyek Wisata Rancabuaya Kecamatan Caringin, Selasa (31/01-2017).
Dikemukakan, penyelenggaraan helatan tersebut di Rancabuaya dinilainya sangat luar biasa menyusul selama ini kerap dilaksanakan di kota, sehingga diingatkannya pula supaya tak “kebablasan” menikmati potensi obyek wisata agar tak menjadi korban terdampak jika terdapat ekses negatifnya.
“Saya mengingatkan ‘buaya’ jangan main-main di Rancabuaya, maksudnya ‘buaya darat’,” ungkap Helmi Budiman dengan nada berseloroh.
Dikatakan, kian dahsyat atau ketatnya era persaingan global pada pelbagai lini maupun sektor saat ini antara lain dikarenakan pemainnya semakin banyak, harus disikapi dengan kemampuan prima berkompetisi termasuk piawai mengemas ragam potensi yang dimiliki, termasuk potensi kelautan beserta prosfektif industri pariwisatanya.
Maka sangat diperlukan kesiapan kualitas sumber daya manusia yang memadai, juga termasuk kesiapan sumber daya manusia penduduk Kabupaten Garut yang terinsfeksi HIV/AIDS, tandas Helmi Budiman.
Sedangkan kunci mengatasi persaingan, menurut Helmi Budiman sangat perlu mengedepankan pemasaran. Dengan teknik pemasaran yang baik yang secara masif memanfaatkan media dinilai bisa paling efektif. Termasuk promosi oleh masyarakat itu sendiri.
Kembali diingatkan, potensi industri pariwisata lintasan bibir Pantai Rancabuaya sangat “luar biasa”, namun masih pula belum dikemas dengan baik.
Selama ini pun rata-rata kunjungan wisatawan di Kabupaten Garut setiap tahunnya bisa mencapai tiga juta wisatawan, bahkan wisata pantai Selatan Garut setiap musim liburan dikunjungi sedikitnya 225 ribu wisatawan.
Meski demikian pesatnya perkembangan industri pariwisata itu, dipastikan terdapat “resiko”, di antaranya resiko HIV/AIDS, namun ada obatnya kendati bersifat menekan maupun memerlambat penularan infeksi HIV menjadi AIDS, maka diperlukan upaya preventif.
Penduduk Kabupaten Garut yang terinsfeksi jenis penyakit ini, terdapat sekitar 170 an di antaranya mereka intens berobat atau sekitar 30 persen, sehingga kita targetkan bisa mencapai seratus persen menjalani proses pengobatan.
Bahkan ditargetkan pula proses penularannya “Nol Persen” maupun tak menularkan, yang juga merupakan tanggungjawab kita bersama, meski terdapat pula yang terinsfeksi baru penyakit itu import dari luar daerah.
Maka sesuai tema yang diusung pada peringatan Hari AIDS Sedunia di Kabupaten Garut, “Dengan Informasi yang Tepat dan Benar Kita Ciptakan Masyarakat Kabupaten Garut yang Sehat dan Kuat”.
Agar informasi tersebut bisa sampai kepadan siapapun yang membutuhkannya, termasuk informasi perlunya kewaspadaan paling banyak penularannya saat ini yakni “LSL” kemudian dari suami yang sering jajan yang menular pada istri dan anak-anak, tegas Helmi Budiman.
Dalam pada itu kegiatan puncak Hari AIDS se Dunia di Kabupaten Garut, antara lain diwarnai kegiatan sosialisasi termasuk advokasi bagi pelbagai kalangan masyarakat sekaligus para populasi kunci, kemudian pemeriksaan sedikitnya 20 populasi kunci di Rancabuaya dengan hasil “negatif”.
Dilanjutkan penandatanganan komitmen Hari AIDS sedunia, serta antara lain pemberian penghargaan kepada Kiki Kurnia dari Kelompok Dukungan Sebaya Garut Family Care menjadi salah satu Tim Nasional Indonesia untuk Turnamen Street Soccer Homeles World Cup 2015 di Amsterdam.
Helmi Budiman dalam rangkaian kunjungan kerjanya di kawasan Selatan Garut, sekaligus menyempatkan mengunjungi langsung beberapa wilayah dan kantor kecamatan, Puskesmas, malahan menyelenggarakan Shalat Subuh Berjamaah di Masjid Besar Pameungpeuk.
Dilanjutkan olahraga lari pagi bersama dengan masyarakat dan aparat setempat, guna mewujudkan hidup sehat dan kuat.
“Garut Dikepung Penyebaran Infeksi HIV/AIDS”
Setiap 1 Desember Hari AIDS Sedunia, sehingga Panitia Penyelenggara Kegiatan Hari AIDS Sedunia 2016 Pemkab Garut menyelenggarakan puncak peringatannya antara lain bertemakan “Gerakan Masyarakat Hidup Sehat”.
Bertujuan memberikan Informasi HIV-AIDS seluas-luasnya kepada masyarakat kabupaten setempat, agar mereka terhindar dari HIV-AIDS sekaligus menghilangkan Stigma dan Diskriminasi kepada Orang terinfeksi jenis penyakit tersebut.
Sedangkan pelaksanaannya berlangsung pada Selasa 31 Januari 2017 masing-masing pada pukul 01.00 WIB – 16.00 WIB (Sesi 1), kemudian pukul 19.30 WIB – 22.00 WIB ( Sesi 2) di Villa Jaya Sakti 4 Rancabuaya Kecamatan Caringin, Selatan Garut, ungkap Sekretaris Harian pada “Komisi Penanggulangan AIDS” (KPA) kabupaten setempat, Dede Rohmansyah, M.Kes didampingi Pengelola Program “Komisi Penanggulangan AIDS” (KPA) kabupaten, Guntur Yana Hidayat, SE
Wakil Bupati Helmi Budiman katakan, agenda kegiatan di antaranya penyajian materi Informasi Dasar HIV AIDS dan IMS, Warga Peduli AIDS (WPA) dan PIKM, Pengukuhan Warga Peduli AIDS (WPA) Kecamatan Caringin, Puncak Hari AIDS Se Dunia 2016 (Petisi Gerakan Hidup Sehat – Cap Tangan di Kain Putih).
Kemudian, Pemeriksaan Gratis (Konseling & Tes HIV dan IMS) Kepada Masyarakat Pantai Rancabuaya, dan Hiburan.
Dikemukakan, Penanggulangan HIV/AIDS salah satunya mencegah dan melindungi masyarakat ataupun komunitas beresiko tinggi tertular HIV/AIDS. Salah satu upaya pencegahan HIV/AIDS paling penting upaya preventif sejak dini terhadap penularan HIV/AIDS agar tak menimbulakan gejolak di tataran masyarakat Garut.
Sehingga dengan adanya upaya preventif sejak dini, biaya dikeluarkan masyarakat terdampak bisa ditekan seefektif mungkin, dengan cara mengakses layanan kesehatan pada Puskesmas terdekat di wilayahnya.
Dengan diperingatinya Hari Aids Se Dunia ini, juga diharapkan sebagai diteksi dini pencegahan penularan HIV AIDS dan IMS dengan memberikan informasi tepat dan benar kepada masyarakat, sehingga di masyarakat tak terjadi Gejolak sangat mereshakan yang akhirnya menghilangkan serta mengikis Stigma, dan Diskriminasi terhadap Orang terinfeksi HIV AIDS (ODHA).
Penularan HIV dan IMS pada tahun-tahun ini mengalami pergeseran kenaikan signifikan kepada kaum perempuan, sebagai Pekerja Sex ataupun Ibu-ibu rumah tangga mengalami penularan dari suami.
Data Kasus Orang yang sudah terinfeksi HIV/AIDS
Mulai 2007 s/d 2016 di Kabupaten Garut
No | Tahun | Kasus Baru | JumlahKumulatif |
1 | 2007 | 21 | 21 |
2 | 2008 | 25 | 46 |
3 | 2009 | 36 | 82 |
4 | 2010 | 48 | 130 |
5 | 2011 | 22 | 152 |
6 | 2012 | 49 | 201 |
7 | 2013 | 149 | 350 |
8 | 2014 | 54 | 404 |
9 | 2015 | 34 | 437 |
10 | 2016 | 87 | 524 |
Data Kasus HIV/AIDS
Januari 2015 s/d Desember 2016
No | Jenis Kelamin | AIDS | HIV | TOTAL |
1 | Laki-laki | 211 | 128 | 339 |
2 | Perempuan | 117 | 68 | 185 |
Jumlah Total | 328 | 196 | 524 |
HIV AIDS Menurut Faktor Usia
No | Kelompok Umur | AIDS | HIV | TOTAL |
1 | < 1 | 1 | 2 | 3 |
2 | 1-5 | 11 | 5 | 16 |
3 | 6-9 | 3 | 1 | 4 |
4 | 10-24 | 17 | 10 | 27 |
6 | 25-39 | 248 | 152 | 400 |
7 | 40-49 | 44 | 24 | 68 |
8 | 50-59 | 4 | 2 | 6 |
Jumlah Total | 328 | 196 | 524 |
HIV AIDS menurut Faktor Resiko
No | Faktor Resiko | AIDS | HIV | TOTAL |
1 | LSL (LAKI SEX LAKI) | 18 | 31 | 49 |
2 | WARIA | 13 | 7 | 20 |
3 | WPS (WANITA PEKERJA SEX) | 2 | 0 | 2 |
4 | IDU’s / PENASUN | 139 | 51 | 190 |
5 | HRM (PRIA RESTI) | 52 | 24 | 76 |
6 | PASANGAN RESTI : | |||
PEREMPUAN | 95 | 46 | 141 | |
LAKI-LAKI | 14 | 12 | 26 | |
7 | PERINATAL/ANAK | 10 | 5 | 15 |
8 | TATOO | 0 | 0 | 0 |
9 | TAK TERIDENTIFIKASI | 5 | 0 | 5 |
Jumlah Total | 348 | 176 | 524 |
Sebaran HIV AIDS di Wilayah Kabupaten Garut
No | Wilayah Kecamatan | AIDS | HIV | TOTAL |
1 | GARUT KOTA | 111 | 35 | 146 |
2 | TAROGONG KIDUL | 63 | 27 | 90 |
3 | TAROGONG KALER | 27 | 14 | 41 |
4 | KARANGPAWITAN | 10 | 9 | 19 |
5 | CILAWU | 13 | 5 | 18 |
6 | KADUNGORA | 14 | 2 | 16 |
7 | WANARAJA | 7 | 8 | 15 |
8 | BAYONGBONG | 11 | 2 | 13 |
9 | CIBATU | 8 | 5 | 13 |
10 | LELES | 9 | 2 | 11 |
11 | BANYURESMI | 4 | 5 | 9 |
12 | CIKAJANG | 7 | 2 | 9 |
13 | SAMARANG | 5 | 2 | 7 |
14 | MALANGBONG | 4 | 0 | 4 |
15 | LEUWIGOONG | 2 | 2 | 4 |
16 | LIMBANGAN | 3 | 0 | 3 |
17 | PAMEUNGPEUK | 2 | 1 | 3 |
18 | CISOMPET | 2 | 0 | 2 |
19 | PAKENJENG | 2 | 0 | 2 |
20 | CIBALONG | 1 | 1 | 2 |
21 | CISURUPAN | 1 | 1 | 2 |
22 | PANGATIKAN | 1 | 0 | 1 |
23 | BUNGBULANG | 1 | 0 | 1 |
24 | SUCINARAJA | 0 | 1 | 1 |
25 | MEKARMUKTI | 0 | 1 | 1 |
26 | CIBIUK | 0 | 1 | 1 |
27 | KERSAMANAH | 0 | 1 | 1 |
28 | PASIRWANGI | 0 | 1 | 1 |
29 | CIGEDUG | 0 | 1 | 1 |
30 | CIKELET | 1 | 1 | 2 |
Jumlah Total | 328 | 196 | 524 |
*******
Sangat diharapkan pula adanya masukan-masukan inovatif dan cepat agar penyebaran dan penularan HIV bisa terkendali serta menghasilkan suatu kebijakan yang dasar hukumnya kuat, seperti adanya kesepakatan lokal yang bermuatan pada keagungan budaya lokal setempat sebagai dasar dari kegiatan-kegiatan Penanggulangan dan Penularan HIV/AIDS.
Dalam kegiatan Penanggulangan HIV/AIDS dengan program Pencegahan Melalui Tranmisi Seksual atau disebut juga PMTS dilaksanakan secara komprehensif dengan melibatkan empat komponen utama, yaitu :
- Peningkatan peran positif pemangku kepentingan (PEMDA, Mucikari/Germo, RT/RW setempat)
- Komunikasi dan Perubahan perilaku (Masyarakat beresiko tinggi tertular HIV)
- Manajemen pasokan distribusi Logistik (Media KIE, Alat Pengaman/Kondom)
- Penatalaksanaan Layanan Kesehatan (IMS dan HIV)
Dalam skema Program PMTS ada tiga SSR berperan aktif sesuai tugas pokoknya (tupoksi) yaitu SSR KPA, Dinas Kesehatan dan LSM. Dengan tiga SSR ini diharapkan bisa saling berkoordinasi dalam hal Penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Garut.
Tujuan Umum dari kegiatan memperingati Hari AIDS Se Dunia, untuk peningkatan kordinasi di antara stake holder, penggiat Peduli AIDS, Masyarakat, dan Populasi Kunci bersama KPA Kabupaten Garut sebagai peningkatan kegiatan Penanggulangan dan Pencegahan Penularan HIV AIDS dan IMS dengan memberikan penyebaran Informasi yang tepat dan benar.
Tujuan Khususnya, menyelaraskan Program Pemerintah Daerah Garut “Amazing Garut” dengan memersiapkan SDM dan menyediakan Layanan Kesehatan yang prima di Puskesmas-Puskesmas khususnya Penanggulangan Penyakit Menular (HIV AIDS dan IMS) kepada masyarakat di wilayah Garut.
Sehingga kegiatan ini pun diharapkan adanya kegiatan yang inovatif dan cepat agar penyebaran dan penularan HIV bisa terkendali serta menghasilkan suatu kebijakan yang dasar hukumnya kuat, seperti adanya kesepakatan lokal yang bermuatan pada keagungan budaya lokal setempat sebagai dasar dari kegiatan-kegiatan Penanggulangan dan Penularan HIV/AIDS, imbuh Helmi Budiman.
********