Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Senin, 21/12 – 2015 ).
Hari Ibu, selain sangat patut diperingati atawa dirayakan terhadap luhur serta agungnya kemuliaan peran seorang ibu.
Bagi keluarganya, termasuk suami, anak-anak, bahkan lingkungan sosial sekitarnya.
Juga dipastikan bisa dijadikan momentum penting, dan perlu.
Guna memulihkan kembali parahnya kebangkrutan martabat, dan moralitas banyak pejabat kita.
Lantaran, Ibu antara lain dapat menjadikan “rumah” sebagai formula interaksi yang paling apresiatif terhadap peran perempuan, sebagai pribadi sekaligus eksis pada konteks sosial masyarakat.
Bahkan Ibu, termasuk Istri di rumah. Juga bisa menyajikan pemahaman bagi setiap seluruh keluarganya ; “bau harum surga bukan terletak pada wangi dunia, kecantikan, ketampanan, keindahan penampilan, kegagahan nama besar atau image yang dibangun oleh penciteraan. Kita menemukan “keharuman” jutru di tengah kebersahajaan, yang dibangun oleh sederet “martabat”, yang ditegakan”.
Sedangkan terjadinya kebangkrutan moral sejumlah pejabat di Negeri Bernama Indonesia ini, di antaranya terbukti mereka tak tahu malu, menjarah uang negara, bahkan menjadi pemburu rente.
Mereka bisa hidup besar dari fasilitas dan akses negara, mereka ada di sekujur birokrasi negara, pemerintahan, dan wakil rakyat kita.
Negara bagi mereka hanya tunggangan, kekuasaan dan kekayaan menjadi tujuan, jabatan politik menjadi modal.
Sedangkan pengabdian utamanya memburu kapital.
Karena itu, kemuliaan Istri di rumah juga seorang ibu, bisa mencegah suami tergiur “membantai” uang negara, sekaligus mewujudkan suami memiliki rasa “malu”.
Terutama dimilikinya rasa malu kepada Allah SWT, serta malu menafkahi seluruh keluarga yang disayanginya dengan uang rakyat, yang dijarah dengan kepiawaian penyalahgunaan kekuasaan.
Namun sebaliknya, apabila Istri juga seorang Ibu, justru hanya mengedepankan capaian kepuasaan duniawi, “ikut serta” langsung atawa tak langsung, memompa motivasi suami berkorupsi.
Maka dipastikan ragam cara dihalalkan guna mendapatkan segenggam “berlian” serta kekuasaan.
Dalam pada itu, kemuliaan Istri juga seorang Ibu, dipastikan pula bisa senantiasa mewujudkan rasa syukur, berapa pun nilai rezeki diperoleh, dapat memenuhi manfaat besar.
Sekaligus selalu menyadari dari rezeki yang diperoleh, terdapat hak orang lain.
Dirgahayu Hari Ibu.
*********
Pelbagai Sumber.