Harga Sembako/Persediaan Pasar Guntur Kembali Normal

Harga Sembako/Persediaan Pasar Guntur Kembali Normal

943
0
SHARE

Garut News ( Senin, 11/08 – 2014 ).

Akhmad Wahyudin, SE Kerap Turun Gunung Memonitor Kualitas dan Harga Sembako di Pasar Ciawitali Guntur.
Akhmad Wahyudin, SE Kerap Turun Gunung Memonitor Kualitas dan Harga Sembako di Pasar Ciawitali Guntur.

Harga “sembilan bahan pokok” (Sembako), serta bahan penting lainnya di Pasar Ciawitali Guntur, Garut, Jawa Barat, sejak sepekan terakhir hingga kini kembali normal.

Demikian pula stok maupun ketersediaannya, memadai atawa normal.

Padahal sebelumnya terutama dua hari menjelang Lebaran Idul Fitri 1435 H/2014, harga daging sapi sempat bertengger pada Rp120 ribu per kilogram.

Namun kini harganya kembali melorot menjadi Rp93 ribu per kilogram, ungkap Kepala Tata Usaha UPTD Disperindagpas Tarogong Kidul Garut, Akhmad Wahyudin, SE kepada Garut News, Senin (11/08-2014).

Akhmad Wahyudin, SE
Akhmad Wahyudin, SE

Disusul harga daging ayam ras, semula sempat pada kisaran Rp38 ribu per kilogram, kini menjadi berkisar Rp29 ribu hingga Rp30 ribu per kilogram.

Bahkan komoditi jengkol sekalipun, dua pekan lalu harganya meroket menjadi Rp50 ribu per kilogram.

Tetapi kini Rp20 ribu per kilogram, ujar Akhmad Wahyudin pula.

Dikemukakan, harga beras lokal berkualitas tinggi pun, kini harganya berkisar Rp9 ribu hingga Rp10 ribu per kilogram.

Masih menurut Akhmad Wahyudin, kondisi harga beragam komoditi lainnya pun, kini dinilai kembali relatif normal, katanya.

Salah Satu Sudut Komplek Pasar Ciawitali Guntur, Garut.
Salah Satu Sudut Komplek Pasar Ciawitali Guntur, Garut.

Baru baru ini Akhmad Wahyudin bersama Tim dari Keswan/Kesmavet Disnakanla kabupaten setempat, menyelenggarakan inspeksi mendadak pada Pasar Ciawitali Guntur.

Sekaligus antara lain memberikan sosialisasi pemahaman, mengenai perbedaan daging sapi dengan daging celeng atawa daging babi.

Sedangkan pemantauan lapangan Garut News, antara lain menunjukkan daging sapi import, kini dijual dengan harga Rp87 ribu/kg, dinilai bisa menurunkan omset penjualan pedagang daging sapi lokal.

Padahal daging sapi import, pangsa pasarnya bukan pada komplek pasar tradisional atawa pasar becek.

******

Esay/ Foto : John Doddy Hidayat.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY