Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Sabtu, 13/07 – 2017 ).
Foto berita Garut News pada akhir pekan ini, Sabtu (13/05-2017).
Memotret sosok Syam Bossas beserta produk goresan lukisannya, yang selama ini berhasil mewujudkan ragam jenis sampah menjadi berkah.
Sehingga, sampah yang semula banyak dan kerap dicampakan dimana-mana.
Namun oleh Syam bersama komunitasnya “Bossas” disulap menjadi produk kreativitas yang memiliki banyak makna.
Melalui sentuhan inovatif serta kreativitas karya seni lukis, yang bisa memukau siapapun.
Syam Bossas, lelaki kelahiran 1963 atau kakek dari satu cucu tersebut, dalam setiap produktivitas lukisannya memanfaatkan bahan baku berupa limbah eceng gondok.
Maupun tumbuhan liar yang acap mengepung, bahkan mendangkalkan Situ Bagendit di wilayah Kecamatan Banyuresmi Garut, Jawa Barat.
Seperti pada lukisannya yang diberi judul “menuju kematian” selain memanfaatkan bahan baku limbah eceng gondok, juga memadukannya dengan pelbagai jenis limbah sampah.
Maka lukisan tiga dimensinya, yang memaknai keserakahan menjarah maupun menebang hutan-belukar menjadi salah-satu penyebab utama kerusakan lingkungan.
Sekaligus berdampak terjadinya banjir bandang pada puncak amuk Sungai Cimanuk, yang berlangsung 20 September 2016 silam.
Pada lukisan yang diproduk selama sebulan sejak Mei 2017 lalu itu, dilukiskan penjarah maupun penebang hutan tak hanya didominasi laki-laki, tetapi juga terdapat kaum perempuan.
Yang menurut Syam Bossas, bisa dimaknai akibat jepitan kondisi sosial ekonomi masyarakat, menjadikan pula kaum perempuan menjadi sosok pemberani, sehingga banyak di antaranya yang mau menggarap jenis pekerjaan apapun.
Produk lukisan hanya satu-satunya ini, bagi peminat yang membelinya di Garut bisa diperoleh dengan harga Rp3 juta, ungkap penduduk Banyuresmi kepada Garut News saat mengikuti ajang “Pertunjukan dan Pameran Rupa-Rupa Garut” di gedung pendopo kabupaten setempat, Sabtu (13/05-2017).
************