Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Rabu, 12/04 – 2017 ).
Kabupaten Garut, Jawa Barat, bakal segera memiliki Pesantren “Kepemimpinan” pertama di Indonesia, yang diagendakan mengawali penerimaan santri barunya pada Juli 2017 mendatang guna memenuhi proses kegiatan belajar mengajar pada tahun pelajaran 2017/2018 ini.
Tahun pertama mulai dibukanya lembaga pendidikan itu, menerima 30 santriwan/santriwati melalui proses seleksi oleh tim yang ditunjuk, yang antara lain disyaratkan lulusan SD/sederajat, dan bisa menghapal Al Qur’an minimal satu juz.
Bagi yang berprestasi ranking satu hingga lima digratiskan, sedangkan yang belum memiliki ranking prestasi diwajibkan membiayai pendidikan berkisar Rp100 ribu hingga Rp150 ribu setiap bulannya, yang dikelola 20 tenaga pendidikan dan kependidikan, ungkap penggagas institusi pendidikan ini, Ahab Syihabuddin, SHI.
Sedangkan target kualitas lulusannya di antaranya memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap persoalan dihadapi masyarakat, berkemampuan membantu menyelesaikan ragam permasalahan masyarakat, selain tentunya bermoralitas tinggi, bermental terpuji, serta amanah.
Lulusan yang berprestasi dan berminat melanjutkan pada jenjang pendidikan tinggi, dipastikan mendapatkan fasilitasi bisa belajar di Saudi, Mesir maupun Turki, ungkap Syihabuddin kepada Garut News, Rabu (12/04-2017).
Dikemukakannya, komplek pesantren tiga lantai beserta masjid juga sarana-prasarana penunjang lainnya, kini gencar dituntaskan pembangunannya termasuk kelengkapan pengadaan meubelair bernilai sedikitnya Rp1 miliar sumbangsih para donatur, yang optimis Juli mendatang bisa dimanfaatkan pemakaiannya.
Silabus materi pembelajaran bernuansa Islami, sains dan humaniora telah tuntas disusun oleh para akhli di bidangnya masing-masing antara lain terdiri sejumlah akademisi berpredikat doktor.
Sehingga pada tahun pertama proses pembelajaran, setiap seluruh peserta didik dilatih mengunjungi rumah penduduk, minimal sepuluh kali selama setahun mendatangi warga di lingkungan RW santri berada, untuk bersilaturahmi juga berinteraksi sosial.
Kemudian pada selama tahun kedua, mereka diharuskan mengetahui hubungan inter personal pada lingkungan RW tersebut, juga minimal diselenggarakan sepuluh kali selama setahun.
Berlanjut pada selama tahun ketiga, diharuskan pula mengetahui mengenai kondisi sosial ekonomi, kultural, ideologi, agama, sosial politik, serta kondisi lingkungannya.
Pada selama tahun keempat, mendapatkan proses pembelajaran yang antara lain bermateri pengetahuan tugas pokok dan fungsi pemerintahan, dari tingkat kabupaten hingga pada tingkat RT/RW.
Sedangkan pada selama tahun kelima, dan keenam kegiatan belajar mengajarnya, setiap seluruh peserta di didik mendapatkan materi pembelajaran pematangan.
Dijelaskan pula, pada pendaftaran tahun 2018 dan 2019 masing-masing menerima 60 peserta didik setelah melalui selektivitas yang seobyek mungkin.
Lembaga pendidikan tersebut, didirikan dengan salah satu obsesinya berkeinginan kuat mengembalikan pesantren sebagai milik masyarakat, yang lulusannya berintegritas dan bermoralitas tinggi sekaligus memiliki jiwa kepemimpinan mulai dari tingkat RT/RW hingga ke jenjang paling tinggi.
Menurut Syihabuddin, dirinya pun sejak 1987 menjajaki sistem pendidikan pada banyak pesantren, mulai dari Banten Serang hingga Tebu Ireung, serta Pondok Pesantren Modern Gontor.
Sedangkan Pesantren yang orsinil digagasnya dinamai “Qiyadi Al-Fatih” setiap hari proses pembelajarannya mulai pukul 07.00 hingga pukul 14.00 WIB, sehingga para santrinya tak diwajibkan mondok di pesantren. Beralamat di Gordah Kelurahan Jawawaras Kecamatan Tarogong Kidul Garut.
*********