“Penerima Manfaat Hunian Tetap, Harus Tepat Sasaran”
Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Rabu, 12/04 – 2017 ).
Merenung Pada Bongkahan Sisa Rumah yang Porak-poranda Digerus Amuk Cimanuk.Ketua Fraksi “Partai Keadilan Sejahtera” (PKS) DPRD Kabupaten Garut Utd. Ahab Syihabuddin, SHI menyatakan harapannya pada sepanjang lintasan bantaran Sungai Cimanuk terutama yang porak-poranda diluluh-lantakan amuk banjir bandang pada 20 September 2016 silam, agar dijadikan ruang terbuka hijau.
Bahkan juga bisa dijadikan wahana rekreasi yang nyaman, dan menyenangkan dengan penanaman ragam jenis vegetasi berfungsi konservasi, serta areal pertamanan yang bersih, dan menyejukan.
Selain itu pula sangat diharapkan agar sepanjang bantaran daerah aliran sungai tersebut, benar-benar “steril” maupun tak lagi ada yang menjadikannya sebagai areal lokasi pemukiman penduduk, imbuhnya ketika ditemui Garut News, Rabu (12/04-2017).
Karena itu diserukan, penempatan penduduk yang direlokasi pada hunian tetap hendaknya yang benar-benar tepat sasaran, yakni mereka yang kehilangan rumah milik pribadi lantaran tergerus banjir bandang, atau bukan warga yang hanya mengontrak rumah, maupun yang sebelumnya pun tak memiliki rumah, tandasnya.
“Prinsip keadilan pembagian rumah tapak agar benar-benar bisa dinikmati oleh yang berhak menikmatinya,” tegas Ahab Syihabuddin, mengingatkan.
Dikatakan Syihabuddin, harapannya itu mengemuka menyusul sebagai salah seorang yang mengupayakan Pemkab setempat menyelenggarakan bantuan pengungsian korban terdampak beserta pembiayannya, bahkan pihaknya pun terus berupaya mencari sumber-sumber bantuan lainnya termasuk dari “Qatar Charity Indonesia” (QSI), dari “Aksi Cepat Tanggap” (ACT), serta sumber bantuan dari “Pos Keadilan Peduli Umat” (PKPU).
Antara lain 100 unit rumah hunian tetap bantuan QSI di Kampung Gadog Sirnajaya Tarogong Kaler, kini gencar diupayakan dilengkapi dengan pembangunan sarana pendidikan, serta kemungkinan penambahan jenis bantuan lainnya.
Sehingga kini sedang maksimal diupayakan penuntasan tujuh hektar proses pembebasan tanahnya, agar bisa segera diwujudkan pembangunannya, ungkap Syihabuddin.
Fraksinya pun, kian gencar mendorong diutamakannya realisasi pembangunan inprastruktur jalan, jembatan, sarana kesehatan, serta pendidikan, yang antara lain bisa dijadikan momentum menjaring wisatawan nusantara, dan mancanegara.
Menjadikan Garut sebagai kota wisata, juga sejalan dengan rencana pembangunan lintasan ruas jalan tol antara “Cileunyi – Garut – Tasikmalaya” (Cigatas), katanya.
Sehingga tahun ini pun antara lain segera dibangun lintasan badan jalan desa sepanjang 500 meter, disusul masing-masing dilanjutkan sepanjang 500 meter pada tahun anggaran 2018, dan tahun anggaran 2019 mendatang bersumber dana APBD Kabupaten Garut.
Sehingga total pembangunan jalan sepanjang 1.500 meter antara lain berkonstruksi beton tersebut, bisa menghubungkan Kantor Kelurahan Sukajaya hingga Jembatan Ampel yang melintasi Sungai Cikamiri, menyusul dari Jembatan Ampel menuju Rancamaya telah tuntas dilakukan pengaspalan berkonstruksi hotmix.
Kondisi jembatan Ampel juga mendesak bisa segera direhabilitasi dengan kebutuhan biayanya bisa mencapai sekitar Rp2 miliar, antara lain diharapkan bisa terpenuhi dari sumber pendanaan APBN.
Sebab jembatan sepanjang 17 meter dengan lebar lima meter tersebut, kini berkondisi sangat memprihatinkan, padahal merupakan sarana mobilitas denyut urat nadi perekonomian masyarakat pada dua wilayah kelurahan di Kecamatan Tarogong Kidul, katanya pula.
*********