Garut News ( Sabtu, 19/04 – 2014 ).

Perempuan perkasa berusia 82 tahun ini, akrab disapa Ma’ Mur dari namanya Makmur.
Sejak gadis belia hingga berusia senja, tak lelah menjadi pedagang keliling.
Sejak dini hari ia berangkat berjalan kaki sejauh belasan kilometer, dari Kampung Sangkan wilayah Kecamatan Samarang, berbelanja di Pasar Ciawitali Guntur, Garut, Jawa Barat.

Beragam sayur-sayuran dibeli di pasar, “disuhun” atawa dibawa di atas kepala.
Kemudian kembali berjalan dari Pasar Ciawitali menuju kampung halamannya, Sangkan.
Perempuan ini pun, melintasi beberapa perkampungan termasuk Kampung Panawuan di Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Tarogong Kidul.

Sambil berjalan pulang, ia menjajakan pelbagai komoditi unggulannya, seperti tempe, terasi, oncom, juga beragam jenis sayuran lain.
Sehingga sampai di kampungnya menjelang Azan Maghrib, maupun pukul 18.00 WIB.
Rutinitas ini dijalaninya setiap hari sejak puluhan tahun lalu.
Meski kerap terpanggang terik matahari, atawa hujan deras, paling-paling hanya menepi berteduh sejenak.

Selanjutnya, kembali menapaki lintasan jalan desa tersebut, dijalani dengan tabah.
Tetap mengenakan kebaya, dan setia mengenakan pula cincin kawinnya.
Sungguh terpuji pekerja keras ini.
Dibandingkan perempuan muda belia, berpendidikan tinggi, memiliki kedudukan terhormat.

Atawa pejabat perempuan juga cantik jelita, tetapi merampok uang rakyat.
Ibu yang terus berjalan, ribuan kilometer ditempuh selama puluhan tahun.
Melintasi pula sebuah vila artistik di Kampung Panawuan.
Tetapi kini disegel atawa disita “Komisi Pemberantasan Korupsi” maupun KPK, lantaran tersandung kasus pencucian uang.

Ternyata juragan dari kota itu, membangun hasil korupsi pula di Kampung Panawuan.
Tragis, memang.
Miris, dan Sangat Memalukan.
******

Waspada……. Waspadalah……
Koruptor Membangun Kerajaan di Desa……
Esay/ Foto : John Doddy Hidayat.