“Berbasis Ekologi & Edukasi”
Garutnews ( Ahad, 25/02 – 2024 ).
Beragam flora & fauna koleksi Taman Satwa Cikembulan di Kadungora Garut, memiliki nilai edukatif. Terlebih lagi lembaga konservasi tersebut juga dikelola berbasiskan ekologi.
Bahkan antara lain diimplementasikan dengan tampilan keterampilan edukasi burung, selain bisa menghibur pengunjung.
Sekaligus pula mengedukasi masyarakat mengenai manfaat menyayangi satwa, ternyata satwa pun memiliki kedekatan naluriah terhadap yang menyayanginya.
Malahan sekaligus dapat berinteraksi dengan bahasa tubuhnya yang luar biasa ‘mengagumkan’.
Taman Satwa Cikembulan memiliki pula anggrek jenis ekor tupai (Retusa), yang selama ini terbilang sangat langka bisa ditemui.
Terdapat pula pohon jeruk berbuah cukup unik, kendati rasanya sangat asam. Namun jenis koleksi ini memungkinkan dijadikan proses pembalajaran ilmu botani.
Sedangkan koleksi luar biasa lainnya, di antaranya ‘Dara Mahkota’ atau ‘Burung Mambruk’ (Goura cristata).
Berklasifikasi ilmiah, Kelas Aves, Ordonya Columbiformes dari Famili Columbidae dengan Genus Goura, dan Spesies nya Goura cristata.
Kawasan penyebarannya di Manokwari Papua Barat, berhabitat hutan hujan dataran rendah.
“Merupakan jenis burung yang terbesar sekaligus tercantik dalam keluarga merpati (Columbidae),” ungkap Manager Taman Satwa Cikembulan Rudy Arifin, SE kepada Garutnews, antara lain menambahkan, Ahad (25/02-2024).
Dalam pada itu, jenis burung ini pun menjadi lambang daerah Kabupaten Manokwari.
*******
Abah John.