Faktanya, Bukan Einstein yang Menemukan Lubang Hitam

Faktanya, Bukan Einstein yang Menemukan Lubang Hitam

728
0
SHARE

Garut News ( Senin, 23/05 – 2016 ).

– Lubang hitam hingga kini masih menjadi pertanyaan sekaligus misteri yang terus dipelajari.

Lubang hitam. (Markus Ganin).
Lubang hitam. (Markus Ganin).

Peneliti percaya bahwa lubang hitam terbentuk saat sebuah bintang besar yang mati. Teori lain mengemukakan bahwa lubang hitam merupakan obyek di alam semesta yang mampu menjebak cahaya karena memiliki gaya gravitasi yang sangat besar. Apapun yang melintas di dekatnya, dipastikan tidak akan pernah kembali.

Namun benarkah demikian faktanya? Ini 10 fakta yang perlu kamu ketahui tentang lubang hitam.

Lubang hitam tidak menghisap

Beberapa peneliti berpikir bahwa lubang hitam seperti sebuah vakum di ruang kosmos yang menghisap. Faktanya, lubang hitam sama seperti obyek lain di ruang angkasa. Hanya saja, gaya gravitasi lubang hitam sangat besar.

Jika Matahari digantikan oleh lubang hitam, Bumi tidak akan terhisap melainkan akan mengorbit seperti halnya bumi mengelilingi Matahari.

Einstein Bukan Penemu Lubang Hitam

Einstein bukan orang yang menemukan lubang hitam walaupun dia lewat teorinya memerkirakan keberadaannya.

Karl Schwarzschild-lah yang pertama kali menggunakan persamaan revolusioner milik Einstien dan menunjukkan bahwa lubang hitam sungguh-sungguh ada.

Dari Karl, dikenal radius Schwarzschild, sebuah pengukuran untuk menunjukkan seberapa benda harus termampatkan untuk menjadi lubang hitam.

Jauh sebelum pemikiran itu, seorang ahli dari inggris bernama John Michell juga sudah memerkirakan keberadaan ‘bintang hitam’ yang sangat besar atau begitu padat yang bisa mempengaruhi daya tarik gravitasi

Hingga tahun 1967, sebenarnya belum ada istilah lubang hitam.

Lubang Hitam Bisa Membuatmu Menjadi Spageti

Lubang hitam memiliki kemampuan untuk membuatmu atau benda apapun di antariksa memanjang. Peristiwa memanjangnya obyek oleh lubang hitam kerap disebut spaghettification.

Fenomena tersebut berkaitan dengan gaya kerja gravitasi relatif dengan jarak.

Jika berdiri di atas tanah, kaki akan lebih dekat dengan pusat Bumi daripada kepala. Maka, kakilah yang mengalami gaya gravitasi atau gaya tarik lebih besar.

Bila manusia berada di lubang hitam, kejadiannya akan lebih ekstrem.

Gaya tarik yang dialami kaki begitu besar sementara kepala akan tertinggal. Hasilnya, tubuh manusia seolah memanjang. Terjadilah spaghettification.

Lubang Hitam Bisa Membentuk Alam Semesta Baru

Ini terdengar tidak masuk akal. Namun ilmuwan saat ini terus memelajarinya.

Bayangkan seperti ini. Ada kondisi-kondisi tertentu di alam semesta yang memungkinkan adanya kehidupan di Bumi. Jika diubah sedikit saja, contoh jarak Bumi ke Matahari lebih dekat, maka akan tercipta kehidupan tak akan tercipta.

Lubang hitam bisa melanggar hukum-hukum fisika yang umumnya berlaku. Dengan demikian, lubang hitam bisa membentuk dunia baru.

Lubang Hitam Menarik Ruang di Sekitarnya

Gambaran ruang angkasa adalah seperti lembaran karet lentur dengan pola garis dan dibentangkan. Sementara, lubang hitam adalah bola yang ditaruh di atasnya.

Saat bola ditaruh, lembaran karet akan melengkung di tengah dan bola seolah-olah tenggelam. Semakin besar massa bola, semakin melengkung pula lembaran karet.

Lubang hitam punya perilaku seperti bola tersebut. Ketika lubang hitam berada di ruang tertentu, maka ruang tersebut akan melengkung.

Lubang Hitam adalah Pabrik Energi

Lubang hitam adalah penghasil energi yang lebih efektif dari matahari. Sumber energi lubang hitam adalah benda-benda yang berada di dekatnya.

Benda-benda di sekitar lubang hitam yang tertarik akan dipanaskan hingga suhu miliaran derajat Celsius. Massa benda akan diubah menjadi energi panas.

Reaksi inti pada matahari kita mampu mengubah 0,7 persen massa menjadi energi. Sementara liubang hitam mampu mengubah 10 persen massa menjadi energi. Jauh lebih besar kapasitasnya.

Ada lubang hitam berukuran sangat besar di galaksi kita

Peneliti percaya jika ada lubang hitam yang berukuran sangat besar di tengah galaksi Bimasakti, galaksi tempat bumi berada.

Lubang hitam yang berada di tengah galaksi bima sakti, Sagitarius A, punya massa 4 juta kali lebih besar dari Matahari.

Lubang hitam itu kini relatif dorman. Ilmuwan percaya, dua juta tahun yang lalu lubang hitam itu meledak dan ledakannya terlihat dari bumi.

Lubang Hitam Memperlambat Waktu

Saat mencapai perbatasan dengan lubang hitam, benda apapun, termasuk kita, akan bergerak dengan kecepatan tinggi karena gaya tarik lubang hitam. Di situlah waktu akan melambat.

Lubang Hitam Menguap Setiap Saat

Hal ini pertama kali diprediski oleh Stephen hawking pada tahun 1974. Fenomena ini disebut dengan radiasi Hawking.

Radiasi Hawking memengaruhi “menguapnya” massa lubang hitam ke lingkungan sekitarnya. Pada akhirnya, tak ada yang tersisa. Lubang hitam akan mati.

Secara Teori, Apapun Bisa Jadi Lubang Hitam

Perbedaan Matahari dan lubang hitam adalah intinya. Inti lubang hitam begitu mampat sehingga gaya gravitasinya sangat besar.

Jika saja kita mampu memampatkan Matahari menjadi hanya berdiameter 6 kilometer, maka Matahari akan sangat mampat dan dengan sendirinya menjadi sebuah lubang hitam.

********

Penulis : Kontributor Sains, Monika Novena
Editor : Yunanto Wiji Utomo/Kompas.com

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY