“Mulai Bazar hingga Lomba Lagu Old Dish”
Garut News ( Sabtu, 21/12 – 2019 ).
Terbilang banyak komunitas emak emak dari pelbagai kalangan di Kota Garut, Jawa Barat, ambil bagian tampil percaya diri ikut serta menyemarakan Hari Ibu 2019 ini, kreativitas mereka pun juga beragam.
Di antaranya mulai dari memproduk ragam makanan dan minuman ringan yang digelar pada penyelenggaraan ‘bazar’, hingga tampil berlomba menyanyikan lagu-lagu ‘old dish’ maupun nyanyian nostalgia.
Bahkan banyak pula antara lain menjadikan ajang berswafoto di seputar pelataran Gedung Pendopo kabupaten setempat pada rangkaian helatan yang berlangsung tiga hari sejak Jum’at (20/12-2019).
Sedangkan, 22 Desember sebagai hari ibu lantaran pada momentum tersebut pertama kalinya diselenggarakan Kongres Perempuan Indonesia di Yogjakarta 1928.
Hari Ibu, hari peringatan maupun perayaan terhadap peran seorang ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anak, maupun lingkungan sosialnya masing-masing.
Peringatan dan perayaan juga banyak diselenggarakan dengan membebastugaskan ibu dari tugas domestik sehari-hari dianggap merupakan rutinitas kewajibannya, seperti memasak, merawat anak, serta urusan rumah tangga lainnya.
Di Indonesia hari ibu juga ditetapkan sebagai perayaan nasional, sedangkan di Amerika dan lebih dari 75 negara lain, seperti Australia, Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Hong Kong, Hari Ibu atau Mother’s Day dirayakan pada hari Ahad di pekan kedua Mei.
Pada beberapa negara Eropa dan Timur Tengah, Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day diperingati setiap 8 Maret.
Pada 22 Desember dipilih untuk merayakan semangat wanita Indonesia, dan untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara. Kini, arti Hari Ibu banyak berubah, lantaran hari tersebut kini diperingati dengan menyatakan rasa cinta terhadap kaum ibu. Orang-orang saling bertukar hadiah dan menyelenggarakan pelbagai acara dan kompetisi, seperti lomba memasak dan berkebaya.
Hari Ibu di Indonesia dirayakan pada ulang tahun pembukaan Kongres Perempuan Indonesia pertama, 22 hingga 25 Desember 1928 di Gedung Dalem Jayadipuran, kini kantor Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Jalan Brigjen Katamso, Yogyakarta.
Kongres ini dihadiri sekitar 30 organisasi wanita dari 12 kota di Jawa, dan Sumatra. Di Indonesia, organisasi wanita ada sejak 1912, terinspirasi pahlawan-pahlawan wanita Indonesia pada abad ke-19 seperti Kartini, Martha Christina Tiahahu, Cut Nyak Meutia, Maria Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Ahmad Dahlan, Rasuna Said, dan sebagainya.
Kongres dimaksudkan untuk meningkatkan hak-hak perempuan di bidang pendidikan dan pernikahan.
Demikian foto berita Garut News pada akhir pekan ini, Sabtu (21/12-2019).
********
Pelbagai Sumber, JDH/Fotografer : John Doddy Hidayat.