Oleh/Fotografi : John Doddy Hidayat.
Garut News ( Senin, 09/03 – 2015 ).
Sedikitnya terdapat dua perkampungan penduduk di Kabupaten Garut, Jawa Barat, selama ini memiliki potensi sumber daya air panas alami.
Masing-masing di Kampung Buleud Desa Padamukti wilayah Kecamatan Sukaresmi, serta di Kampung Situ Gede pada desa dan kecamatan yang sama.
Sedangkan beda pemanfaatannya, di Kampung Buleud sebagian besar hanya diperuntukan memenuhi kebutuhan peternakan ayam ras.
Lantaran potensi sumber air panas alami tersebut, diperoleh dari proses pengeboran tanah oleh pemilik peternakan itu.
Berkedalaman puluhan meter, sehingga intensitas suhu air panas alami ini, hanya terasa hangat namun relatif berkadar belerangan sangat rendah.
Terasa airnya panas pada setiap dini hari, antara lain dimanfaatkan pula untuk berwudhu.
Fenomena serupa juga terdapat di Kampung Situ Gede, tetapi di perkampungan ini potensi sumber daya air panas alaminya dimanfaatkan oleh seluruh warga kampung.
Mereka memanfaatkan sarana MCK di pinggiran sebuah masjid permanen, juga bersumber dari proses pengeboran berkedalaman puluhan meter.
Kampung Situ Gede bertetangga dengan perkampungan penduduk Cikurantung di wilayah Kecamatan Pasirwangi.
Diperkirakan jika kedalaman proses pengeboran mencapai ratusan meter, kemungkinan suhu airnya tak hanya hangat atawa suam kuku, kendati pada dini hari tersa panas dan mengepulkan uap air panas.
Dalam pada itu dibalik potensi sumber daya air panas alami tersebut, justru masih ironis, lantaran selama ini sebagian besar penduduk pada masing-masing perkampungannya tak memiliki “septic tank”.
Sehingga proses “buang air besar” (BAB) nya pada saluran selokan, atawa diatas “helikopter”.
*********