“Tuntaskan Rehabilitasi 2.722 Rumah Tak Layak Huni”
Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News (Selasa, 11/04 – 2017 ).
Kepala Dinas “Perumahan dan Pemukiman” (Disperkim) Kabupaten Garut, H. Aah Anwar Saefuloh, ST, S.Sos, M.Si menyatakan, pada tahun anggaran 2017 ini paling memprioritaskan penyelesaian bangunan 830 unit rumah tapak.
Sehingga diagendakan Juli mendatang korban terdampak amuk Sungai Cimanuk yang rumahnya rusak berat bahkan hanyut, secara bertahap mereka mulai bisa menempati rumah tapak tersebut.
Pembangunan hunian tetap yang kini gencar berproses itu, meliputi 43 unit rumah tapak di lokasi Kopi Lombong, 127 unit di Lengkong Jaya, 100 unit bantuan “Qatar Charity Indonesia” (QSI) di Kampung Gadog Sirnajaya Tarogong Kaler, serta pembangunan dua tower rumah susun di Margawati berkapasitas 140 kepala keluarga (KK).
Sehingga total keseluruhannya bisa memenuhi kebutuhan hunian tetap bagi 410 KK korban bencana banjir bandang tersebut.
Sedangkan pemenuhan kebutuhan 420 unit rumah tapak lainnya, segera dipenuhi melalui bantuan BNPB yang kini gencar diselenggarakan proses pembebasan tanahnya.
Dikemukakan Aah Anwar Saefuloh, detailnya 127 pembangunan rumah tapak terdiri 50 unit bantuan PU Pera, 30 unit bantuan Dompet Dhuafa, 10 unit bantuan Rumah Zakat, empat unit bantuan Korpri Sukabumi, tiga unit bantuan IPHI, dua unit bantuan dari Dede Satibi.
Kemudian tiga unit bantuan OJK, lima unit bantuan Bank Jabar, dua unit bantuan RSUD, dua unit bantuan IDI/IBI, lima unit bantuan BRI, satu unit bantuan dokter akhli kandungan, 10 unit bantuan PR, 10 unit bantuan PKK, 10 unit bantuan PKPU, tiga unit bantuan IKA SMAN 3 dan IKA SMAN Garut, dua unit bantuan AKSI, 16 unit bantuan Ridwan Kamil, serta dua unit bantuan dari Baznas.
Selanjutnya prorgam prioritas lainnya merupakan Program Bupati Garut 2017 Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman, di antaranya penyelesaian pembangunan 2.722 unit rumah tak layak huni yang tersebar pada 10 wilayah kecamatan.
Pembangunan rehabilitasi rumah tak layak huni itu, ditargetkan sesuai RPJMD yang hingga 2019 mendatang bisa mencapai 10 ribu unit, yang hingga akhir 2016 lalu terealisasi sekitar enam ribu unit dan pada 2017 dibangun 2.722 unit sehingga total keseluruhannya 8.722 unit.
Maka sisanya 1.278 unit optimis bisa terealisasi hingga akhir 2019 mendatang, dalam pada itu berdasar sumber “Basis Data Terpadu Kemiskinan” (BDTK) di Kabupaten Garut seluruhnya terdapat 55 ribu rumah tak layak huni.
Kepala Disperkim katakan pula, jajarannya pun memprioritaskan penataan kawasan perumahan dan permukiman khususnya pada peningkatan kualitas prasarana, sarana, dan utilitas (kelengkapan) berupa jalan lingkungan, sanitasi, MCK, drainase, serta PJU permukiman.
Total penyerapan dananya mencapai sekitar Rp72,3 miliar bersumber APBD kabupaten setempat, yang dipastikan bisa meningkatkan kualitas keluarga masyarakat di Kabupaten Garut.
Pada gilirannya pula dapat mewujudkan kualitas pembangunan keluarga, sebagai basis masyarakat bangsa termasuk mengungkit pemberdayaan kaum perempuan khususnya kaum ibu rumah tangga sebagai sosok panutan juga pendidik bagi putra putrinya sebagaimana salah satu dicita-cita R.A Kartini.
Karena itu, momentum 21 April memeringati Hari Kartini 2017 sebagai inspirasi mewujudkan peningkatan kualitas setiap seluruh keluarga masyarakat Kabupaten Garut yang Bermartabat, Nyaman, dan Sejahtera, imbuh Aah Anwar Saefuloh.
“Dirgahayu Peringatan Hari Kartini 2017”.
**********