Perlu Pemulihan Ekonomi Masyarakat Dihajar Kehidupan Sulit

Perlu Pemulihan Ekonomi Masyarakat Dihajar Kehidupan Sulit

667
0
SHARE

Haryono : Selama ini bupati terkesan kuat di opini, namun lemah realisasi.

Garut News ( Kamis, 13/08 – 2015 ).

Ilustrasi Foto : John Doddy Hidayat.
Ilustrasi Foto : John Doddy Hidayat.

Peneliti pada Masyarakat Peduli Anggaran Garut (MAPAG) Kabupaten Garut, Haryono sangat menyesalkan rendahnya kinerja capaian penyerapan APBD kabupaten setempat Tahun Anggaran (TA) 2015.

Lantaran bisa berimbas pada sasaran-sasaran program pembangunan kudu dicapai 2015, juga dapat menghambat pertumbuhan juga perkembangan aktivitas perekonomian masyarakat.

Padahal diperlukan upaya serius memulihkan ekonomi masyarakat kini dihajar kehidupan makin sulit
“Belanja Modal itu untuk publik, pendukung terciptanya lapangan kerja, peningkatan ekonomi masyarakat, serta mengurangi kemiskinan penduduk. Bentuknya antara lain pengadaan tanah, pembangunan gedung, infrastruktur jalan, irigasi, pertanian dan lain-lain. Kalau itu realisasinya rendah, bagaimana bisa mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat?” tandas Haryono, Kamis (13/08-2015).

Mantan anggota DPRD Garut itu, katakan berdasar data dihimpunnya, hingga Semester II TA 2015 ini penyerapan anggaran Belanja Modal sekitar 10,9% dari total sekitar Rp561 miliar.

Jika hingga akhir tahun tak terserap seluruhnya, dipastikan anggaran tersebut masuk Silpa (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran).

Di sisi lain, realisasi penyerapan pendapatan relatif rasional, mencapai sekitar 53,8%, atau sekitar Rp1,7 triliun. Hal itu menyiratkan bila pengelola pendapatan cukup kreatif mencoba melakukan berbagai hal sesuai prosedur.

“Idealnya saat ini penyerapan anggaran publik harus sudah mencapai 50% lebih, atau minimal sekitar Rp1,8 triliun. Makanya tak aneh kalau masyarakat menjerit saat harga daging sapi naik, harga gas elpiji naik, sulit bayar anak sekolah,” ungkapnya.

Karena itu, Bupati Garut kudu menjadikan hal ini sebagai bahan evaluasi menilai kinerja pegawainya.

“Kita berterima kasih semangat Pak Bupati menjelaskan pembangunan. Tetapi jangan lupa, semuanya itu harus terukur, termasuk tingkat kepuasan masyarakatnya justru bertolak belakang dengan capaian kinerja yang ada. Selama ini bupati terkesan kuat di opini, namun lemah di realisasi,” katanya.

Meski demikian, dia berharap tak ada indikasi kegamangan di masyarakat mengenai kondisi Garut saat ini. Pun para pegawai Pemkab mesti selalu menjunjung tinggi asas keterbukaan, semangat, dan kejujuran melaksanakan tupoksinya, imbuhnya menyerukan.

Dalam pada itu, hingga triwulan kedua atawa 30 Juni 2015, capaian kinerja penyerapan APBD terdiri belanja langsung dan tak langsung, ternyata masih “jeblog” atawa “Belepotan”.

Sebab dari APBD sebesar Rp3.429.248.107.150 hingga akhir triwulan kedua tersebut, hanya terserap Rp913.917.062.737 sehingga hanya terserap 26,65 persen.

Padahal ditargetkan bisa terserap sebesar Rp1.966.127.233.305 atawa 57,33 persen.

Namun hingga kini masih sulit memeroleh keterangan detail mengenai penyebab rendahnya capaian kinerja penyerapan anggaran itu, yang dikelola 11 Badan, dua “Badan Layanan Umum Daerah” (BLUD), 20 “Satuan Kerja Perangkat Daerah” (SKPD), dua Lembaga teknis lainnya.

Serta 42 Kecamatan. Sama sekali tak menyantumkan penyebab yang menjadi kendalanya.

Lembaga teknis lainnya meliputi Setwan DPRD dan Setda Kabupaten Garut.

Pada Januari 2015 capaian kinerja penyerapan anggaran APBD ini hanya Rp83.447.371.642 atawa 2,43 persen dari yang ditargetkan Rp211.428.731.810 atau 6,17 persen.

Disusul Februari 2015 capaian penyerapannya hanya Rp185.118.515.092 maupun 5,40 persen dari yang ditargetkan Rp463.529.987.521 atawa 13,52 persen.

Kemudian Maret 2015 capaiannya Rp337.275.257.304 atau 9,84 persen dari yang ditargetkan Rp780.570.248.272 maupun 22.76 persen.

Capaian kinerja penyerapan pada April 2015 juga hanya Rp569.311.568.292 atawa 16,60 persen, padahal ditargetkan Rp1.257.980.976.658 maupun 36,68 persen.

Serta kinerja capaian penyerapan pada Mei 2015 hanya bertengger pada Rp714.482.194.271 atawa 20,83 persen.

Sedangkan ditargetkan Rp1.623.798.818.677 maupun 47,35 persen.

*********

Noel, Jdh.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY