Garut News ( Senin, 10/02 – 2014 ).
Lantaran demi sesuap nasi, atawa membantu mencari nafkah keluarga, sehingga kaum ibu ini ikhlas menaiki truk meski berdebu, dan setiap hari disengat terik matahari
Bahkan mereka pun, perkasa menaikan dan menurunkan bata merah, dengan nilai upah tak seberapa besar.
Bekerja mulai pagi, malahan hingga menjelang larut malam masih memikul beban kehidupan ini.
Mereka, perempuan-perempuan perkasa, lebih mulia dibandingkan kaumnya yang kini berada dibalik jeruji besi penjara, lantaran merampok uang rakyat atawa korupsi.
Peluh, dan sehelai kain dibanjiri keringat mereka, juga lebih mulia ketimbang busana mewah mahal kerap dikenakan Ratu Atut ternyata digunakan menggangsir uang negara.
Kaum perempuan terdiri ibu-ibu ini, barangkali lebih ideal jika menjadi para calon legislatif.
*******
Esay/ Foto : John Doddy Hidayat.