“Bupati Minta Maap Pada Wartawan”
Garut News ( Jum’at, 24/01 – 2014 ).
Pasangan Bupati/Wakil Bupati Garut, Rudy Gunawan dengan Helmi Budiman didesak merealisasikan janjinya disuarakan selama masa kampanye, termasuk reformasi birokrasi di lingkungan Pemkab setempat.
Bahkan sekitar 60 massa tergabung “Gerakan Garut Menggugat” (G3), juga mendesak Bupati dan Wabup terpilih itu, segera mengajukan usulan penggantian Sekda Garut, Iman Alirahman bertenggat waktu selambat-lambatnya sepekan pasca pelantikan.
Hal itu sebagai awal pembuktian realisasai reformasi birokrasi dijanjikan pasangan diusung PBB, Gerindra, dan PKS itu.
Demikian disuarakan pada aksi unjuk rasa digelar sejumlah elemen masyarakat mewarnai pelantikan Bupati/Wabup di Gedung DPRD Jalan Patriot, Garut, Kamis (23/01-2014).
“Kami juga mendesak Gubernur Jawa Barat agar segera merekomendasikan penggantian Sekda Garut pada Mendagri,” tegas Mobilisator G3, Rahmat, dalam orasinya.
Beda dengan G3, sejumlah aktivis tergabung “Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia” (KAMMI) tak menyerukan tuntutan apapun pada pasangan Rudy-Helmi.
Mereka hanya mengingatkan, supaya Bupati dan Wabup tetap berkomitmen terhadap janji-janji politiknya.
“Aksi ini hanya sebagai wujud pengawalan kepemerintahan Garut. Tak ada tuntutan. Kita hanya mendorong Bupati dan Wabup komitmen terhadap janji politiknya,” tegas Koordinator Lapangan Aksi KAMMI, Dian Eko.
Para pengunjuk rasa tak bisa mendekati lokasi pelantikan di Gedung DPRD Kabupaten Garut, lantaran pengamanan super ketat kepolisian.
Malahan lintasan ruas jalan akses menuju gedung DPRD diblokir pagar kawat berduri lengkap kendaraan baraccuda, dan panser.
Rudy Gunawan tegaskan dirinya pasti merealisasikan janji politiknya melaksanakan reformasi birokrasi.
Meski diakuinya reformasi birokrasi bukan persoalan mudah.
Sehingga melakukannya setelah berkonsultasi dengan pemerintah pusat, dan pihak terkait lain, katanya.
“Bupati Minta Maap Pada Wartawan”
Pada awal keterangan jumpa pers pertama pasca pelantikan, Bupati Rudy Gunawan meminta maap pada kalangan wartawan.
Menyusul kerasnya kritikan Janur M. Bagus dari media televisi, dia sangat menyesalkan pihak penyelenggara prosesi pelantikan, dinilai tak layak memberikan “wahana” peliputan.
Sehingga pada setiap momentum pengambilan gambar atawa foto penting, nyaris tak bisa dilakukan memadai, dan ini sangat mengganggu proses peliputan gambar, katanya.
Janur M. Bagus berpendapat, pihak penyelenggara prosesi pelantikan bupati dan wakil bupati, tak profesional, atawa “barangkali” amatiran.
Sehingga ke depan tak terulang lagi, tandas Janur M. Bagus, ketus dan kesal.
Menyikapi hal tersebut, Bupati Rudy Gunawan antara lain memomon maap pada kalangan wartawan, sehingga ke depan tak terjadi lagi, katanya pula.
*****
Zainul, JDH.